Suara.com - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Donny Arsal mengatakan bahwa pihaknya terus berprinsip pada tiga pilar berkelanjutan dalam menjalankan bisnis perushaaan.
Dikatakan dia, SIG mengusung program-program andalan dalam bisnis berkelanjutan, salah satunya Ecopark Kambangsemi di Tuban, Jawa Timur, sebuah lahan pascatambang yang ditransformasi dan dimanfaatkan sebagai sarana wisata edukasi pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Kini, pengembangan Ecopark Kambangsemi diperluas dengan pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif untuk membantu menurunkan emisi karbon dalam proses produksi semen c ungkap Donny Arsal dalam keterangannya dikutip Kamis (27/2/2025).
Selain itu, kata dia fasilitas pabrik yang berada di Cilacap, Jawa Tengah, yang dioperasikan oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk juga mengintegrasikan kelompok rentan dengan ekosistem ekonomi sirkular. Program ini memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan dengan mengolah sampah menjadi produk upcycled dan pemanfaatan kembali sebagai bahan bakar alternatif refused-derived fuel (RDF).
"Selain berdampak positif terhada lingkungan, program ini juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui penjualan produk upcycle," papar Donny.
Sementara itu, di Lhoknga, Aceh, PT Solusi Bangun Andalas menjalankan Program Solusi Bersama Jaga Ekosistem Pesisir dan Laut Bebas Sampah yang menjadi solusi masalah limbah kelapa yang menumpuk. Limbah kelapa diproses menjadi cocofiber, yaitu produk bernilai yang dapat digunakan menjadi filtrasi air.
Produk ini membantu efisiensi penggunaan air khususnya ketika musim kemarau melanda. Limbah kelapa juga diolah menjadi cocopeat yang digunakan sebagai media tanam kelompok tani di daerah tersebut.
Selain membantu Perusahaan mendapatkan bahan bakar alternatif dan melindungi lingkungan dari dampak negatif akibat limbah tongkol jagung yang tidak terkelola dengan baik, program ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi para petani.
"Dengan menggunaan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif, SIG berpotensi menurunkan biaya bahan bakar mencapai Rp947 juta per tahun, serta membantu Perusahaan mereduksi CO2 dari proses produksi semen hingga 4.416 ton CO2 per tahun.” kata Donny.
Baca Juga: Bisnis Hotman Paris, Duit Gak Habis-habis Walau Bayar Ratusan Juta di RS Mount Elizabeth Singapura
Keunggulan SIG dalam menjalankan praktik bisnis berwawasan lingkungan dan sosial membuat pihaknya kembali mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan diraihnya penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2024 baru-baru ini.