Suara.com - Industri padat karya memiliki peran vital dalam mendorong perekonomian nasional. Selain membuka lapangan kerja yang luas, sektor ini juga membantu menekan angka pengangguran.
Pertumbuhan industri padat karya menjadi salah satu kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Laboratorium Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Kun Haribowo, menyatakan bahwa dengan kebijakan yang mendukung, industri padat karya dapat berkontribusi secara optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dukungan pemerintah terhadap sektor ini tidak hanya akan menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga memperkuat peran industri sebagai pilar penting perekonomian nasional.
"Kebijakan yang mendukung keberlangsungan industri padat karya dapat membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen," ujarnya seperti dikutip, Selasa (25/2/2025).
Kun menambahkan bahwa untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi, diperlukan peningkatan output barang dan jasa di sektor industri dalam negeri.
"Pemerintah perlu mempertahankan dan meningkatkan sektor-sektor penting yang telah lama menjadi penyokong perekonomian, sambil mengembangkan sektor-sektor baru yang potensial," beber dia.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, daya beli masyarakat juga merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Kun menunjukkan data bahwa dalam 10 tahun terakhir, kenaikan inflasi berada di atas pertumbuhan pendapatan per kapita, yang berarti daya beli masyarakat berkurang.
Ia menekankan bahwa upaya meningkatkan sektor industri dalam negeri tidak bisa hanya memperhatikan produksi, tetapi juga perlu memastikan bahwa daya beli masyarakat mampu menyerap produksi yang dihasilkan.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Danantara: Mampukah jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi RI?
"Dalam upaya meningkatkan sektor industri dalam negeri, perlu diperhatikan juga sisi supply dan demand-nya, dan tidak hanya dari sisi supply-nya saja," jelas dia.