“Galon baru tanpa merek dapat ditukarkan kembali dengan galon baru milik depot, sehingga risiko kontaminasi dari galon lama bisa diminimalkan. Berbeda jika menggunakan galon bermerk, pihak depot tidak akan mengganti galon milik konsumen dengan yang baru,” jelas Felicia.
Selain itu, Yayasan juga mendistribusikan panduan kebersihan air minum dalam bentuk brosur dan kampanye digital. Harapannya, informasi ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang tidak dapat menghadiri acara secara langsung.
Sementara itu, Ketua Umum IAKMI Kota Bandung, Nilla Avianty, mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih depot air minum isi ulang.
“Pastikan depot bersih, bebas banjir, memiliki sertifikasi, dan lolos uji laboratorium. Kualitas air bisa dikenali dari kejernihan, tidak berasa, dan aromanya yang wajar. Masyarakat juga perlu menanyakan hasil uji laboratorium secara berkala untuk memastikan standar kualitas depot tetap terjaga,” kata Nilla.