Pupuk Indonesia bisa memulai dengan mendukung peningkatan kapasitas petani dalam menggunakan teknologi pertanian. Pelatihan praktis memiliki peran cukup penting dalam menjalankan program ini karena menurut penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian pada 2023 lalu menjelaskan bahwa pelatihan praktis menjadi salah satu faktor penting dalam mempersiapkan petani untuk mengadopsi teknologi pertanian.
Langkah selanjutnya yakni kerja sama lintas pihak, mulai dari Pupuk Indonesia sebagai aktor utama, petani, perusahaan teknologi terkait dan institusi pendidikan dengan tujuan menghasilkan inovasi dalam pengembangan pupuk dan distribusinya.
Meski belum sepenuhnya sempurna, digitalisasi dan kolaborasi yang dilaksanakan Pupuk Indonesia terbukti memiliki dampak positif. Tidak sekedar modernisasi sistem, transformasi dan kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana BUMN mampu menjadi penggerak ekonomi inklusif. Dari kenaikan laba 85% dalam 3 tahun hingga pemberdayaan petani milenial, langkah strategis ini menegaskan Pupuk Indonesia memiliki peran vital dalam peta ketahanan pangan nasional dan global. Kolaborasi antara teknologi, kebijakan afirmatif, dan semangat inovasi menjadi kunci Pupuk Indonesia dalam menjawab tantangan pertanian di masa depan.