Bahkan, saat ini, Pupuk Indonesia terus mengembangkan model bisnis baru bagi distributor, terutama dalam rangka perbaikan tata kelola, yakni Integrated Distribution and Outbond Logistic (INDIGO) guna memonitor pergerakan dan posisi stok pupuk pada setiap lini, mulai dari lini 1 (pabrik) hingga lini 4 (kios/pengecer).
Digitalisasi Proses Produksi
Adopsi inovasi berbasis IoT dan big data juga dilaksanakan Pupuk Indonesia di sektor produksi dengan mengadopsi Digital Manufacturing Excellence yang diimplementasikan melalui aplikasi Digital Fertilizer. Aplikasi ini terbukti mengoptimalkan penggunaan bahan baku, dan mengurangi downtime hingga 20%.
Dengan adanya Single System ERP SAP, Pupuk Indonesia bisa dengan mudah bisa bertukar informasi secara langsung dengan 10 anak perusahaan melalui satu platform, yang memangkas waktu pelaporan keuangan dari 14 hari menjadi 3 hari.
Optimalnya pemanfaatan teknologi ini mendukung kinerja positif perusahaan, yakni laba bersih perusahaan melonjak dari Rp3,4 triliun (2019) menjadi Rp6,3 triliun (2022), dengan peningkatan EBITDA sebesar 224% dari target. Sementara, pada efisiensi biaya produksi mencapai Rp1,2 triliun berkat optimalisasi energi dan reduksi limbah melalui sistem predictive maintenance.
Pengembangan serupa juga dilakukan Pupuk Indonesia dalam implementasi rekomendasi pemupukan tanaman padi. Penggunaan kecerdasan buatan dalam program Digital Soil dan Precirice memudahkan petani dalam uji tanah pertanian. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Redaksi Suara.com, teknologi ini diklaim meningkatkan produktivitas lahan rata-rata 12% dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 18%.

Pupuk Indonesia, Garda Terdepan Bantu Petani di Berbagai Pelosok
Pupuk Indonesia menjadi garda terdepan dalam menjamin akses pupuk bagi petani melalui integrasi teknologi, perluasan jaringan distribusi, dan kebijakan inklusif. Berikut sejumlah inovasi dan gebrakan yang sudah dilaksanakan guna mendukung kemajuan pertanian Indonesia:
1. Digitalisasi Sistem Distribusi
Baca Juga: Pupuk Indonesia Berdayakan UMKM Kain Songket Jadi Berjual Nilai Tinggi
- Platform e-RDKK : Sejak 2024, Pupuk Indonesia memverifikasi 14,7 juta petani dan memastikan distribusi pupuk tepat sasaran dengan menggunakan sistem e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Selain itu, e-RDKK juga mengurangi penyalahgunaan subsidi hingga 95%.