Disaat Waskita Karya cukup happy dengan raihan kontrak baru, sebaliknya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) justru sedang menghadapi situasi yang lebih menantang dalam perolehan kontrak baru.
Sepanjang tahun 2025 ini WIKA mengaku belum mendapatkan kontrak baru satu pun.
Kondisi ini berdampak pada arus kas perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial, termasuk pembayaran obligasi dan sukuk yang jatuh tempo.
Hal ini terungkap dari keterbukaan informasi perseroan yang dirilis pekan lalu, Jumat (14/2/2025).
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan bahwa belum ada kontrak baru yang diraih sepanjang dua bulan pertama 2025. “Sampai dengan surat ini dibuat, perseroan belum mendapatkan kontrak baru di tahun 2025 yang dapat digunakan untuk menghasilkan arus kas masuk,” ujarnya.
Mahendra menjelaskan bahwa kondisi industri konstruksi pada 2025 menghadapi tantangan akibat pemangkasan anggaran infrastruktur oleh pemerintah.
Mahendra juga menyampaikan bahwa WIKA mengalami penurunan tender proyek pada 2024, baik dari pemerintah, BUMN, maupun swasta. “Penurunan perolehan kontrak baru mengakibatkan turunnya penjualan, sehingga membuat arus kas masuk menurun,” ungkap Mahendra.
Diketahui, sepanjang 2024, WIKA membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp20,07 triliun. Realisasi itu turun 31,36% dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp29,24 triliun.
Baca Juga: 5 Kepala Daerah Termiskin Versi LHKPN: Ada yang Dulu Kerja Jadi Tukang Sapu