WKU Kadin Perindustrian Saleh Husin: Harga Energi Untuk Industri Masih Mahal dan Perlunya Kepastian Berusaha

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 22 Februari 2025 | 17:43 WIB
WKU Kadin Perindustrian Saleh Husin: Harga Energi Untuk Industri Masih Mahal dan Perlunya Kepastian Berusaha
Forum dialog Tekagama Forum Gas & Petrokimia dengan judul "Akselerasi Hilirisasi Gas untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional".
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alumni Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (Tekagama) bersama Persatuan Insinyur Indinesia (PII) pada hari Sabtu 22 Februari 2025 di gedung Fakultas Teknik UGM menyelenggarakan forum dialog Tekagama Forum Gas & Petrokimia dengan judul "Akselerasi Hilirisasi Gas untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional".

Berbagai tokoh penting dari berbagai pemangku kepentingan hadir memberikan masukan dan gagasan serta solusi guna hilirisasi industri petrokimia dalam negeri bisa tumbuh berkembang .

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri bidang Perindustrian Saleh Husin menjadi salah satu pembicara dengan topik "Atmosfir dan Dukungan Dunia Usaha untuk Percepatan Hilirisasi Gas Alam."

Saleh dalam paparannya menyampaikan Indonesia yang memiliki cadangan gas sebesar 142, 72 TSCF yang baru dimanfaatkan baru sebesar 5, 494 BBTUB, dimana 68, 2 % dari jumlah tersebut digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan 31, 8% untuk pasar ekspor.

Baca Juga: Strategi Penguatan Hilirisasi Sawit Bagi Pangan dan Energi Indonesia

Sementara produksi energi dari gas alam sebesar 10,1 % dimana 71% melalui energi batubara dan sektor industrilah yang paling banyak mengkomsumsi energi diikuti sektor transportasi.

Mantan Ketua MWA UI Saleh Husin juga menyampaikan potensi hilirisari minyak dan gas bumi masih sangat terbuka lebar. Dari gas alam dapat dihilirisasi menjadi LNG, amoniak, CO2 dan methanol yang dihulu dan masih bisa dihilirisasi kebawah menjadi urea, amonium nitrat, soda ask, DME, acetic acid, biodiesel dan terus di-downstream menjadi melamine, NPK, fuel dan lain lain sesuai produk industri yang akan dikembangkan.

Saleh menambahkan untuk itu kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan. Agar keinginan Bapak Presiden Prabowo Subianto guna mencapai pertumbuhan ekonomi 8% maka industri di Tanah Air harus tumbuh dan berkembang dan konstribusi terhadap PDB harus minimal 29%.

Sementara saat ini masih ada beberapa kendala yang dialami dunia usaha didalam negeri yakni:

Pertama, harga energi gas kita masih mahal jika dibandingkan dengan negara negara pesaing kita disekitar kawasan seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sosok yang Visioner, Ini Rekam Jejak Kepemimpinan Arsjad Rasjid di Kadin Indonesia

Kedua, bahan baku industri kadang sulit didapat akibat kebijakan ego sektoral dan kalau dapat pun harga sudah tidak ekonomis lagi.

Ketiga logistik cost kita masih mahal dan sektor industri penerima HGBT agar diperluas sehingga produknya dapat bersaing di pasar global.

"Serta keempat adanya kepastian berusaha dikarenakan peraturan yang berubah ubah. Semua ini kami sampaikan sebagai sebuah pemikiran ilmiah demi cintanya kepada Tanah Air agar target 8% yang diinginkan Bapak Presiden Prabowo dapat tercapai," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Saleh Husin.

Disela kegiatan tersebut Dr. Saleh Husin juga menyampaikan buku Hilirisasi Sawit , Cegah Midle Income Trap kepada Rektor UGM Prof. Ova Emelia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI