Jadwal Baru RUPS BNI Mundur, Pemegang Saham Wajib Catat Poin-poin Penting Ini

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2025 | 07:07 WIB
Jadwal Baru RUPS BNI Mundur, Pemegang Saham Wajib Catat Poin-poin Penting Ini
Kantor Luar Negeri (KLN) Hong Kong BNI. (Dok: BNI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah mengumumkan perubahan jadwal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2024.

Sebelumnya, RUPS direncanakan akan digelar pada 13 Maret 2025. Namun, melalui pengumuman resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan memutuskan untuk memundurkan jadwal RUPS menjadi Rabu, 26 Maret 2025. Acara tersebut akan dilaksanakan pukul 10.00 WIB di Ballroom Menara BNI Lantai 6, Jakarta Pusat.

Dalam pengumuman tersebut, BNI juga menjelaskan bahwa pemegang saham yang berhak menghadiri atau mewakili serta memberikan suara dalam RUPS adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau dalam rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Senin, 3 Maret 2025, pukul 16.00 WIB.

Selain itu, BNI mengingatkan bahwa berdasarkan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 16 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2020, pemegang saham memiliki hak untuk mengusulkan mata acara tambahan dalam RUPS. Usulan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada penyelenggara RUPS paling lambat pada Selasa, 25 Februari 2025.

Baca Juga: Temuan Baru, Pemilik SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Terafiliasi PIK 2?

Sebelumnya, BNI telah mengindikasikan bahwa salah satu agenda penting dalam RUPS ini adalah rencana pembelian kembali saham (buyback). Perseroan berencana melakukan buyback saham dengan nilai maksimal Rp905 miliar, atau setara dengan 10% dari total modal disetor. Periode pelaksanaan buyback ini akan berlangsung selama maksimal 12 bulan sejak rencana tersebut disetujui dalam RUPS.

Tujuan dari program buyback ini adalah untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar, terutama saat indeks harga saham mengalami fluktuasi.

Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan untuk memberikan sinyal positif kepada investor bahwa manajemen perusahaan percaya harga saham saat ini belum sepenuhnya mencerminkan nilai fundamental BNI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI