Pengusaha Indonesia Incar Akusisi Aset Rp10 Triliun di Australia, Prospek Properti Masih Positif?

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 17 Februari 2025 | 18:00 WIB
Pengusaha Indonesia Incar Akusisi Aset Rp10 Triliun di Australia, Prospek Properti Masih Positif?
One Global Resorts Green Square [IST]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investasi properti di luar negeri nampaknya masih menarik bagi investor. Salah satu pelaku lini ini yang terus memperluas usaha mereka adalah One Global Capital.

Terkini, platform modal dan dana ini berencana melakukan akusisi aset hingga Rp10 triliun di Australia. Rencana ini jadi bagian dari pendiri, Iwan Sunito dalam mengembangkan sumber pendapatan berulang (recurring income) melalui ekspansi properti hospitality, khususnya hotel di lokasi strategis seperti Macquarie Park, Chatswood, dan Sydney CBD.

“Hal ini akan menjadi salah satu milestone kami di tahun 2025. Selain itu, kami juga berencana untuk melakukan akuisisi aset senilai sekitar Rp10 triliun di Australia pada tahun ini,” ungkap Iwan Sunito, dalam keterangannya yang diterima Suara.com pada Senin (17/2/2025).

Selain itu, One Global Capital juga menggaet investor global dan komunitas bisnis di Indonesia yang telah mendukung perusahaan. Iwan Sunito menekankan bahwa perusahaan tidak hanya mencari investor pasif, tetapi mitra yang dapat berkontribusi aktif dalam memperluas jaringan dan portofolio properti mereka.

Baca Juga: Pratama Arhan Tiba di Markas Timnas Australia

Salah satu proyek unggulan One Global Capital di Indonesia adalah pengembangan One Global Equestrian Resort, yang berlokasi di Tigaraksa, Tangerang. Proyek seluas 8,5 hektare ini dikembangkan melalui kemitraan dengan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dan Triwatty Marciano dari ADRIA Equestrian Estate. Resor ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dengan konsep yang menggabungkan olahraga berkuda dan rekreasi keluarga.

Iwan Sunito menyebut proyek ini sebagai "hidden gem" yang memiliki potensi besar untuk menarik minat wisatawan lokal maupun internasional. Dalam jangka panjang, kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jaringan dengan industri berkuda Australia, menciptakan sinergi antara kedua negara.

One Global Capital memberikan pemutakhiran informasi terkait kebijakan perusahaan di tahun 2025.
One Global Capital memberikan pemutakhiran informasi terkait kebijakan perusahaan di tahun 2025.

Marciano Norman, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memajukan olahraga berkuda dan meningkatkan sport tourism di Indonesia. Dia optimistis bahwa kolaborasi dengan One Global Capital akan membawa dampak positif, terutama dalam mempromosikan daerah Banten ke kancah internasional.

Triwatty Marciano, salah satu mitra dalam proyek ini, menjelaskan bahwa One Global Equestrian Resort akan mengusung konsep 'Kembali Kampung', yang bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dan budaya lokal. Konsep ini sangat personal bagi Triwatty, mengingat Banten adalah daerah asal keluarganya.

Nadia Marciano, perwakilan manajemen APM Equestrian Center, menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya fokus pada olahraga berkuda, tetapi juga menciptakan destinasi unik yang menggabungkan petualangan, wellness, dan leadership. Melalui sport tourism, mereka berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk mengenal dan mencintai olahraga berkuda.

Baca Juga: Australia Dihantam Badai Cedera, Kans Timnas Indonesia Kalahkan Mereka Tetaplah Berat!

Tidak hanya itu, One Global Capital juga menjalin kolaborasi strategis dengan PTI Architect, yang dipimpin oleh Doddy Tjahjadi, untuk merancang desain properti masa depan perusahaan dan KitaKata Communications, agensi Public Relation berbasis di Jakarta, untuk memperkuat positioning dan branding di pasar global.

Sejak pertengahan 2024, One Global Capital terus meningkatkan kinerja divisi hospitality melalui One Global Resorts Green Square di Sydney. Menurut data STR Global, properti ini mencatat peningkatan Revenue per Available Room (RevPAR) sebesar 17,5% dan tingkat keterisian kamar mencapai 98,3%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI