Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55%.
Bank berhasil membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52%, didukung oleh disiplin dalam penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi cara kerja digital yang lebih agile.
Pertumbuhan Portofolio Kredit dan Kualitas Kredit yang Terjaga Sehat
Penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9% Year-on Year (YoY) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya
Terutama dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12% YoY menjadi Rp89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen Komersial dan Konsumer, yang masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% YoY.
Kualitas aset tercatat semakin sehat yang tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1% dan 7,9%, membaik dibandingkan dengan 2,9% dan 8,7% di periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375% dan 97%.
Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.
Sedangkan rasio permodalan Permata Bank saat ini masih merupakan salah satu yang terkuat diantara bank-bank komersial terbesar di Indonesia.
Dengan rasio CAR dan CET-1 Bank tercatat masing-masing sebesar 35% dan 26% di akhir tahun 2024. Hal ini menjadi struktur yang kokoh untuk mendukung strategi-strategi prioritas Bank di masa depan.
Baca Juga: Gregory Hendra Lembong Jadi Dirut BCA, Jahja Setiaatmadja Isi Posisi Komisaris