Suara.com - Seorang pria di Jepang mendirikan biro jodoh untuk membantu orang lain menghadapi rumitnya cinta.
Hal ini dia lakukan setelah mengalami 2.000 kencan buta yang gagal. Adapun, modal dalam mendirikan bisnis biro jodoh ini berasal dari penghasilannya yang rendah.
Pria bernama Yoshio, seorang warga prefektur Shizuoka berusia 44 tahun, ia memegang gelar master dalam sains dari sebuah universitas Jepang.
Sambil bekerja dia pun mulai mencari pasangan melalui biro jodoh. Namun, setelah empat tahun dia pun gagal mendapatkan pasangan.
Bahkan Yoshio sudah melakukan 2.000 kencan buta, tapi belum mendapatkan jodohnya. ia menghadapi banyak penolakan dari beberapa wanita. Alasannya wanita mengabaikannya berasal dari profilnya.
Yoshio mengaitkan kesulitannya dengan menjadi anak tunggal, tinggal bersama orang tuanya, dan mendapatkan penghasilan yang pas-pasan.
Dilansir South China Morning Post, dia mengungkapkan bahwa penghasilan tahunannya sekitar 3,5 juta yen (US$23.000) atau sekitar Rp374 juta.
Gaji itu jauh dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh berbagai biro jodoh, di mana anggota pria rata-rata memperoleh sekitar 5,5 juta yen.
Meskipun demikian, banyak wanita menganggapnya sebagai "anak mama" dan merasa enggan untuk menjalin hubungan.
Pada suatu kesempatan, Yoshio membagikan foto dirinya dengan dua calon pasangan kencan, salah satu foto menampilkan ibunya di latar belakang.
Wanita pertama segera memblokirnya, sedangkan wanita kedua membatalkan kencan mereka.