Daya Beli Lemah, Pelaku Usaha Perlu Kelola Bisnis dengan Cermat

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 14 Februari 2025 | 17:55 WIB
Daya Beli Lemah, Pelaku Usaha Perlu Kelola Bisnis dengan Cermat
Acara komunitas “Beragam Cara Baik Mengelola Keuangan dan Bisnis selama Ramadan”.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perekonomian Indonesia sepanjang 2024 tumbuh stagnan di angka 5,03%. Angka ini melambat dibandingkan realisasi 2023 yang tercatat di angka 5,05%. Perlambatan ekonomi berjalan seiring inflasi rendah pada Januari 2025 yang tercatat 0,76% secara year-on-year (yoy).

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa inflasi tahunan tersebut merupakan yang terendah sejak 2020. Ini menunjukkan lemahnya daya beli masyarakat dan jika terus berlanjut akan terus menyebabkan stagnasi ekonomi.

“Apalagi saat ini tren YONO (you only need one) sedang marak di tengah masyarakat sebagai gerakan mengurangi konsumsi di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi yang sulit dan biaya hidup yang semakin tinggi,” ungkap Head of Sharia Digital Funding PT Bank Jago Tbk Nur Fajriah Rachmah pada acara komunitas “Beragam Cara Baik Mengelola Keuangan dan Bisnis selama Ramadan” ditulis Jumat (14/2/2025).

Nur melanjutkan, di sisi lain fenomena YONO dapat membuat perekonomian tidak bertumbuh dan pelaku usaha di Indonesia semakin sulit berbisnis. Alih-alih menahan belanja, menurutnya masyarakat seharusnya lebih mengelola keuangan dengan sehat dan belanja dengan bijak.

Baca Juga: OJK Sebut Daya Beli Masih Tertahan, Kelas Menengah Bawah Bisa Jadi Korban

Melihat fenomena ini, Bank Jago sebagai bank berbasis teknologi yang memiliki aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh jutaan orang, termasuk pelaku usaha lokal, melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan, mengajak masyarakat untuk menggunakan produk usaha lokal dan melakukan serangkaian edukasi kepada pelaku usaha lokal menjelang Ramadhan.

“Menjelang Ramadhan pelaku usaha lokal perlu bersiap mengantisipasi peluang untuk menjawab kebutuhan belanja masyarakat. Di tengah fenomena penurunan daya beli masyarakat, ini merupakan kesempatan baik bagi pelaku usaha lokal untuk mempersiapkan diri demi mengelola usaha dan keuangan mereka lebih baik,” ujar Nur.

Sebagai rangkaian program “Beragam Cara Baik untuk Kebaikan Mengelola Keuangan dan Bisnis selama Ramadan #SesuaiMaumu dan Sesuai Prinsipmu”, Bank Jago melakukan edukasi kepada pelaku usaha lokal mulai dari cara mengatur arus kas antara kas usaha dan pribadi, pengelolaan anggaran (budgeting), sampai pengaturan pengeluaran ketika harus menyeimbangkan kebutuhan modal, biaya-biaya yang meningkat, dan pengeluaran pribadi saat Ramadhan.

Nur menjelaskan, dengan menggunakan Aplikasi Jago, pelaku usaha lokal bisa dengan praktis mengelola keuangan mereka sesuai kebutuhan dan keinginan mereka. Aplikasi Jago memiliki fitur Kantong (Pockets) sehingga mereka dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda. Dalam Kantong, mereka bisa memonitor dan mengatur kas untuk kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.

Selain melakukan edukasi, Bank Jago juga berkolaborasi dengan beberapa tokoh publik, seperti penyanyi Ayu Ting Ting, musisi Ahmad El Jalaluddin Rumi, serta content creator terkemuka Andovi da Lopez dan Fadil Jaidi untuk membantu promosi produk usaha lokal secara live shopping di platform media sosial TikTok pada 17 Februari-3 Maret 2025 mendatang.

Baca Juga: Nasib Emiten TGUK: Karyawan Tetap Tinggal 4 Orang, Gerai Banyak yang Bangkrut

“Penting bagi kita semua untuk mendukung usaha lokal sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan edukasi usaha lokal untuk mengelola usaha dan keuangan lebih baik, kita tidak hanya menjaga stabilitas ekonomi mereka tapi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” pungkas Nur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI