Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Pembangunan Berkelanjutan di Asia: Perspektif ADB di BRI Outlook 2025

Kamis, 13 Februari 2025 | 14:00 WIB
Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Pembangunan Berkelanjutan di Asia: Perspektif ADB di BRI Outlook 2025
BRI UMKM Expo 2025 (Dok: BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BRI menggelar acara BRI Outlook 2025, dan menampilkan Albert Francis Park, Kepala Ekonom dari Asian Development Bank (ADB).

“Selamat pagi, sebagai perwakilan dari Bank Pembangunan Asia, saya merasa sangat terhormat dapat berpartisipasi dalam BRI Outlook 2025, apalagi mengingat kepemimpinan historis BRI selama bertahun-tahun dalam mempromosikan inklusi keuangan dan pembangunan berkelanjutan,” demikian Albert Francis Park, Kepala Ekonom dari Asian Development Bank (ADB) membuat pidatonya.

Dalam bahasannya, Park membahas lima topik. 

“Pertama, saya akan berbicara tentang proyeksi ekonomi untuk Indonesia dan Asia Tenggara.  

Kedua, saya ingin membahas apa yang bisa kita pelajari dari penelitian ekonomi terbaru mengenai kapan pembiayaan mikro benar-benar berhasil untuk mempromosikan pertumbuhan dan meningkatkan pendapatan.  

Ketiga, saya ingin membahas pengembangan UMKM di Indonesia dan Asia, lalu membicarakan kebijakan yang dapat mendukung pengembangan UMKM dan inklusi keuangan. 

Terakhir, saya akan mengungkapkan beberapa kata tentang bagaimana mendukung UMKM dalam transisi hijau,” jelas Park.  

Proyeksi terbaru ADB untuk pertumbuhan Indonesia adalah pertumbuhan akan mencapai 5% tahun ini dan inflasi akan berada di angka 2,8%. 

“Ini mencerminkan pertumbuhan yang sangat tangguh di Indonesia, meskipun 8% adalah target yang layak, saya rasa 5% masih cukup baik dan bahkan sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pertumbuhan kami untuk Asia Tenggara dan Asia berkembang secara keseluruhan,” kata Park menggarisbawahi.  

Baca Juga: Cerita Pemilik Tien Cakes and Cookies Berhasil Tingkatkan Literasi Keuangan Berkat BRI UMKM EXPO(RT) 2025

Menurutnya, di Indonesia, pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh konsumsi pribadi yang sangat kuat dan, lebih baru-baru ini, investasi publik yang lebih luas. Seperti yang dapat Anda lihat dari gambar ini, yang menunjukkan data terbaru mengenai indeks manajer pembelian, pada akhir tahun lalu kami mulai melihat pemulihan sektor manufaktur dan ekspor Indonesia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI