Suara.com - Kesenjangan antara pendapatan dan kekayaan merupakan masalah yang meluas dan sering kali tidak diperhatikan. Banyak orang memperoleh gaji yang layak tetapi kesulitan untuk membangun stabilitas keuangan jangka panjang.
Apalagi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai dunia masih terus tinggi. Hal itu membuat Anda terjebak dalam siklus tekanan ekonomi.
Dilansir New Trade U, ada lima kebiasaan yang bikin Anda masuk kategori miskin ketika badai PHK masih tinggi:
1. Inflasi Gaya Hidup
Salah satu perangkap keuangan yang paling berbahaya adalah perangkap inflasi gaya hidup. Seiring dengan bertambahnya pendapatan kita, wajar saja jika ingin meningkatkan standar hidup. Namun, kecenderungan untuk meningkatkan pengeluaran seiring dengan penghasilan, yang dikenal sebagai gaya hidup yang meningkat, dapat berdampak buruk bagi kesehatan keuangan jangka panjang.
Baca Juga: Meta Mulai Buang 3000 Karyawannya, Salam Interaksi Gajiannya Gimana?
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran tahunan sebesar 1% sekalipun dapat mengakibatkan pengurangan tabungan pensiun sebesar 25% selama 30 tahun. Kita dapat mengalihkan sumber daya keuangan untuk membangun kekayaan yang langgeng dengan secara sadar menahan godaan berbelanja.
2. Utang
Siklus utang konsumen adalah kebiasaan lain yang membuat banyak orang terjebak dalam siklus kesulitan keuangan.
Suku bunga tinggi yang terkait dengan utang kartu kredit membuat semakin sulit untuk melunasi saldo, menjebak kita dalam siklus pembayaran minimum dan beban bunga yang meningkat.
Untuk terbebas dari siklus utang konsumen, mengembangkan strategi untuk hidup sesuai kemampuan sangatlah penting, seperti membuat anggaran, melacak pengeluaran, dan memprioritaskan pembayaran utang.
3. Kurangnya Pendidikan Finansial
Kurangnya pendidikan dan perencanaan finansial adalah perangkap umum lainnya yang menghalangi banyak orang untuk membangun kekayaan. Literasi finansial adalah keterampilan penting yang sering kali diabaikan dalam sistem pendidikan tradisional.
Baca Juga: Rupiah Masih Sulit Turun ke Level Rp 15.000, Ini Biang Keroknya
Tanpa pemahaman yang kuat tentang konsep ekonomi dasar seperti penganggaran, menabung, berinvestasi, dan manajemen risiko, mudah untuk menjadi mangsa kesalahpahaman investasi umum dan membuat keputusan keuangan yang buruk.
4. Tidak Merencanakan Pensiun
Salah satu kesalahan paling merugikan yang dilakukan individu adalah menunda perencanaan pensiun.
Sebaliknya, mereka yang menunda menabung untuk pensiun menghadapi tantangan berat, yang sering kali mengharuskan mereka menabung lebih banyak untuk mengejar ketertinggalan.
Dengan memprioritaskan pendidikan dan perencanaan keuangan sejak dini, kita dapat mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan finansial jangka panjang dan menghindari kemunduran yang merugikan.
5. Tidak Memiliki Pola Pikir Membangun Kekayaan
Faktor kunci lain yang membedakan mereka yang membangun kekayaan dari mereka yang terjebak dalam kesulitan keuangan adalah perbedaan antara pola pikir yang berfokus pada pendapatan dan pola pikir membangun kekayaan. Banyak orang hanya berfokus pada peningkatan pendapatan mereka, percaya bahwa gaji yang lebih tinggi adalah kunci kesuksesan finansial.
Mereka yang memiliki pola pikir membangun kekayaan memahami pentingnya menciptakan berbagai aliran pendapatan dan memperoleh aset yang nilainya meningkat seiring berjalannya waktu. Mereka berfokus pada investasi pada aset yang menghasilkan pendapatan seperti properti sewaan, saham pembayar dividen, atau usaha bisnis yang menguntungkan.