"Di tahun 2024, Bank Mega Syariah mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan hingga lebih dari 10 persen dibandingkan tahun 2023, sedangkan untuk DPK mampu tumbuh 2,82 persen. Ini membuat rasio FDR cukup baik di posisi 77,08 persen," beber Hasrul.
Dengan kemampuan dalam mengelola pembiayaan dan investasi, serta mengembangkan aset baru, bank dapat menjaga pertumbuhan aset.
Bank yang mampu meningkatkan asetnya menunjukkan kapasitas untuk memperluas jangkauan bisnis dan memperbesar daya saing di pasar.
Hasrul menjelaskan salah satu indikator utama dalam mengukur efektivitas pengelolaan aset adalah return on asset (ROA), yang menunjukkan seberapa efisien bank dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki.
Peningkatan ROA mencerminkan strategi pengelolaan aset yang optimal, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kinerja keuangan yang lebih solid dan berkelanjutan.
Di tahun 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan aset hingga 10,15 persen dari posisi 2023 Sejalan dengan pertumbuhan aset, posisi ROA juga tercatat lebih baik dari 1,96 persen di 2023 menjadi 2,04% di 2024.
"Ini menandakan efisiensi pengelolaan aset yang semakin baik. Peningkatan ini juga mencerminkan strategi optimal dalam penyaluran pembiayaan dan investasi yang memberikan imbal hasil positif, sekaligus menjaga kualitas aset agar tetap sehat," pungkas Hasrul.