Miliarder Ismailiyah Aga Khan Meninggal Dunia, Garis Keturunan Nabi

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:44 WIB
Miliarder Ismailiyah Aga Khan Meninggal Dunia, Garis Keturunan Nabi
Ilustrasi Nabi. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Miliarder dermawan dan pemimpin spiritual Aga Khan meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Pangeran Karim Aga Khan adalah imam turun-temurun ke-49 dari Muslim Ismailiyah, yang garis keturunannya langsung berasal dari Nabi Muhammad.

Ia meninggal dunia dengan tenang di Lisbon, Portugal, dikelilingi oleh keluarganya.

Lahir di Swiss, ia memiliki kewarganegaraan Inggris dan tinggal di sebuah puri di Prancis.  Dia juga merupakan salah satu miliader yang punya kekayaan fantastis.

Baca Juga: Bill Gates Sudah Bahas Warisan Ribuan Triliun, Siapa Saja yang Dapat?

Lembaga amal Aga Khan mengelola ratusan rumah sakit, proyek pendidikan dan budaya, sebagian besar di negara berkembang.

Ia menikmati gaya hidup mewah, dengan pulau pribadi di Bahama, kapal pesiar mewah, dan jet pribadi.

Jaringan Pengembangan Aga Khan mengatakan pihaknya menyampaikan "belasungkawa kepada keluarga Yang Mulia dan komunitas Ismaili di seluruh dunia".

"Kami terus bekerja sama dengan mitra kami untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan komunitas di seluruh dunia, seperti yang diinginkannya, terlepas dari afiliasi atau asal agama mereka," tambahnya dilansir BBC, Rabu (5/2/2026).

Menurut majalah Forbes, sang pangeran diperkirakan memiliki kekayaan sebesar 1 miliar dolar AS pada tahun 2008. Kekayaan yang diwariskannya didorong oleh berbagai kepentingan bisnis, termasuk peternakan kuda.

Baca Juga: Chen EXO yang Punya Dua Anak Miliki Kekayaan Rp 145 Miliar

Ia menjadi pemilik dan pembiak kuda balap terkemuka di Inggris, Prancis, dan Irlandia, dengan mengembangbiakkan Shergar, yang pernah menjadi kuda balap paling terkenal dan paling berharga di dunia.

Raja Charles sangat sedih atas meninggalnya filantropis tersebut, yang merupakan teman baik dirinya maupun ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II, dan berhubungan baik dengan keluarga secara pribadi.

Sebagai informasi, Pangeran Karim Aga Khan menggantikan kakeknya sebagai imam Muslim Ismaili pada tahun 1957 pada usia 20 tahun.

Aga Khan IV telah memimpin komunitas Muslim Ismailiyah sejak tahun 1957, setelah menggantikan kakeknya, Sir Sultan Mahomed Shah Aga Khan. Saat itu, ia baru berusia 20 tahun.

Dalam kepemimpinannya, ia tidak hanya menjadi pemimpin spiritual bagi sekitar 15 juta pengikutnya di seluruh dunia, tetapi juga menjalankan berbagai inisiatif pembangunan melalui AKDN, yang didirikannya pada tahun 1967.

Jaringan ini mengelola sejumlah lembaga pembangunan internasional dengan lebih dari 80.000 tenaga kerja.

Programnya mencakup pembangunan sekolah, rumah sakit, serta penyediaan listrik bagi jutaan orang di kawasan miskin Afrika dan Asia. Selain sektor sosial, Aga Khan IV juga memiliki keterlibatan dalam dunia bisnis dengan kepemilikan di berbagai industri, termasuk farmasi, perbankan, serta pabrik jaring ikan di Uganda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI