Dirinya melanjutkan, pada 2024 Perseroan juga meresmikan empat proyek gedung. Di antaranya Gedung Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Mataram pada 1 Maret.
Gedung pemerintahan yang terletak di Nusa Tenggara Barat tersebut dibangun menggunakan konsep green construction. Salah satunya dengan melindungi keragaman ekosistem serta mereduksi limbah di sekitar lokasi.
Berikutnya yakni Revitalisasi Gedung Kantor Besar Lama dan Kantor Direksi PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang diresmikan pada 5 Maret. Proyek senilai Rp106 miliar tersebut juga mengusung konsep green building dan green construction, di antaranya dengan menggunakan material yang lebih ramah lingkungan seperti solar cell untuk kebutuhan energi.
Pada bulan sama, Gedung Hotel Saka dan Apartemen Duren Tiga di Jakarta Selatan milik PT Bukit Asam Tbk ikut diresmikan. Dijelaskan, properti yang dibangun di atas lahan seluas 19.711 meter persegi (m2) ini dikerjakan dalam dua tahap.
Tahap pertama yang terdiri dari 16 unit rumah tipe town house dua lantai, 12 unit rumah tipe 150 dua lantai, 18 unit rumah tipe 120 dua lantai, 22 unit rumah tipe 90 dua lantai, dan masjid dua lantai, telah selesai dibangun Waskita pada 2021. Sementara pembangunan tahap dua terdiri dari Hotel Saka dan apartemen lima lantai beserta satu semi basement, kemudian club house dua lantai, dua kolam renang, empat unit ruko dua lantai, serta lapangan tenis dan basket.
"Waskita sudah berpengalaman selama 64 tahun menyelesaikan sejumlah proyek gedung. Kini dalam setiap pembangunan proyek tersebut, Perseroan mendorong pengembangan green construction, ini sebagai komitmen Waskita terhadap keberlangsungan dan penyelamatan lingkungan," jelas Ermy.
Jelang penutupan 2024, proyek ikonik Waskita yaitu Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Bangunan bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral ini dinilai menjadi simbol harmoni dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

"Waskita Karya merasa bangga dapat membangun terowongan yang pernah dikunjungi oleh Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus ini. Dalam pembangunannya, kami berkomitmen tetap menjaga nilai sejarah dan budaya yang telah melekat pada bangunan Masjid Istiqlal secara keseluruhan," tuturnya.
Proyek lainnya yang diresmikan tahun lalu yaitu Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Losari Makassar pada 22 Februari. Kemudian Hunian Tetap Tahap 2D di Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan bagian dari revitalisasi dampak bencana gempa bumi dan tsunami pada 2018 lalu.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim: Jokowi Gagasan, Prabowo Resmikan, Hubungkan Istiqlal dan Katedral
"Ke depannya, Waskita terus berkomitmen menyelesaikan berbagai proyek, baik proyek infrastruktur air, gedung, maupun jalan tol. Kami berharap seluruh proyek yang kami kerjakan bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan mendorong perekonomian negeri ini," tegas Ermy.