Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Jadi Momentum Keterlibatan UMKM Konstruksi Daerah

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 03 Februari 2025 | 17:34 WIB
Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Jadi Momentum Keterlibatan UMKM Konstruksi Daerah
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk memangkas anggaran infrastruktur.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, melihat kebijakan tersebut sebagai peluang baru bagi pelaku usaha konstruksi, khususnya UMKM daerah.

"Saya tetap optimistis pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan. Tentu Bapak Presiden Prabowo ingin fokus dalam menjalankan Asta Cita, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tentu juga memerlukan dukungan infrastruktur," ujar Andi di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Andi menyampaikan Presiden Prabowo berjanji memberikan ruang lebih besar bagi pihak swasta untuk terlibat dalam proyek infrastruktur. Menurutnya, ini adalah momentum yang tepat bagi UMKM konstruksi daerah untuk ikut ambil bagian.

"Kalau kita lihat banyak akses jalan desa hingga kecamatan yang seharusnya menjadi peluang bagi UMKM konstruksi daerah. Belum lagi program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Prabowo-Gibran, di mana UMKM konstruksi daerah juga bisa ikut ambil bagian," lanjut Andi.

Andi menambahkan proyek pembangunan perumahan di perkotaan cenderung melibatkan investor besar, termasuk dari luar negeri. Namun, pembangunan rumah di perdesaan seharusnya dapat menjadi lahan bagi UMKM konstruksi daerah agar memberikan multiplier effect yang positif bagi perekonomian lokal.

"Tidak hanya itu, UMKM konstruksi daerah juga bisa berkontribusi terhadap program lain seperti perbaikan sarana sekolah, pembangunan ruang kelas baru, perbaikan puskesmas, dan pembangunan jembatan di desa-desa," sambung Andi.

Andi menilai perbaikan sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar layak menjadi prioritas karena nilainya tidak sebesar proyek strategis nasional yang kerap hanya melibatkan BUMN dan investor besar.

"Banyak sekolah yang belum memenuhi syarat dan perlu perbaikan. Itu perlu dibereskan. Nilainya tidak begitu besar dibandingkan mega proyek strategis nasional yang menghabiskan uang negara begitu besar, tapi tidak terlalu banyak melibatkan pengusaha lokal," imbuhnya.

Baca Juga: Hadirkan Beragam Produk yang Kreatif, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Tarik Perhatian Pengunjung Mancanegara

Andi berharap Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan ruang lebih luas bagi UMKM konstruksi daerah untuk berkontribusi dalam berbagai proyek infrastruktur di bawah Asta Cita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI