Suara.com - BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menghadirkan 1000 UMKM dari seluruh Indonesia. Dalam acara ini menampilkan banyak bisnis usaha dari berbagai sektor.
Salah satunya pada sektor fashion pada pakaian daerah nusantara. Hal itu terlihat pada UMKM Songket PaSH yang menampilkan produk songket dari Palembang.
Kiagus Adit yang merupakan pemilik UMKM Songket PaSH ini bercerita bahwa membuka usaha bisnis tidaklah mudah. Apalagi, bisnis ini sudah bertahan hampir 9 tahun yakni pada tahun 2016.
" Ini jalan 9 tahun yang mana kita rintis bisnisnya dari nol," kata Kiagus Adit saat berbincang dengan Suara.com pada acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di BSD, Jumat (31/1/2025).
Apalagi, dia sudah memiliki pembeli yang dari seluruh Indonesia. Bahakan pemeblinya juga ada dari luar negeri. " Terbanyak dari Indonesia permintaan dari luar Palembang. Di luar negeri ada seperti Singapur hingga Malaysia," jelasnya.
Baca Juga: Gandeng PNM, BPJPH Targetkan 3,5 Juta UMKM Dapat Sertifikasi Halal Sepanjang 2025
Kata dia, kain songket buatannya berbeda dengan lainnya. Sebab dia memiliki produk unggulan dengan menggunakan warna soft .
Produk unggulan ini banyak diminati konsumen. Adapun, pemilihan warna ini juga diseusaikan dengan konsumen. Apalagi, dia menggunakan bahan-bahan berkualitas.
" Kita mencoba yang baru dengan pemilihan warna soft dengan pewarna alam yang alami," imbuhnya.
Lanjutnya untuk modal awalnya hanya Rp 150 ribu. Dengan, inovasi yang dibuatnya membuat bisnis ini bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta.
" Kita sebulan bisa ratusan juta keuntunganya. Untuk harga mulainya Rp 1 juta hingga termahal dikisaran Rp 10 juta," jelasnya.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut BRI Paling Banyak Hapus Kredit Macet UMKM
Apalagi, saat lebaran permintaan untuk kain songket terus meningkat. Hal ini mebuat kain songket bisa diapakai aktivitas sehari-hari. " Memang lebaran permintan meningkat terlebih pembeli kita itu wanita yang berusia 30 tahun ke atas," jelasnya.
Kata dia songket itu sendiri memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan. Apalagi, dia banyak menambahkan inovasi agar mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan ciri khasnya.
" Songket itu adalah kain khas Palembang yang kebanyakan pengusahanya orangtua punya produk bagus tapi minim inovasi inovasi baru yang kita buat pembahruan jadi mengkuti zaman pemilihan warna yang tidak terang. Kalau sekarang menambah warna yang disukai seperti rose gold," imbuhnya.