DeepSeek Guncang Pasar Modal AS, Saham Nvidia Anjlok

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 28 Januari 2025 | 18:49 WIB
DeepSeek Guncang Pasar Modal AS, Saham Nvidia Anjlok
Logo DeepSeek. [DeepSeek]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China bernama DeepSeek kini tengah menarik perhatian Amerika Serikat dan mengguncang Wall Street dengan teknologi baru yang dianggap mampu bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI.

DeepSeek mengejutkan para investor dengan biaya pengembangan aplikasi AI yang sangat rendah, hanya sekitar 6 juta dolar AS. Sebagai perbandingan, perusahaan-perusahaan besar di AS seperti OpenAI dan Google diperkirakan akan menginvestasikan total sekitar 1 triliun dolar AS dalam pengembangan AI dalam beberapa tahun ke depan.

Peluncuran DeepSeek pada hari awal pekan lalumenyebabkan fluktuasi signifikan pada saham perusahaan-perusahaan AI terkemuka, termasuk Nvidia dan ASML, yang merupakan produsen chip canggih. Teknologi DeepSeek memicu pertanyaan mengenai potensi penurunan permintaan untuk chip Nvidia serta apakah investor terlalu menilai tinggi saham teknologi yang didorong oleh janji AI, menurut para ahli.

Giuseppe Sette, presiden firma riset pasar AI Reflexivity, mengatakan, "DeepSeek telah menggemparkan pasar dengan melakukan lebih banyak hal dengan biaya yang lebih sedikit. Ini menunjukkan bahwa kejutan dalam dunia AI akan terus muncul dalam beberapa tahun ke depan."

Peluncuran aplikasi terbaru DeepSeek terjadi hanya beberapa hari setelah mantan Presiden Trump mengumumkan kerja sama baru senilai 500 miliar dolar AS dengan OpenAI, Softbank, dan Oracle, yang dijuluki Stargate.

Dampak Terhadap Saham Teknologi

Dikutip dari CBS News, saham-saham terkait AI di AS turun tajam pada Senin lalu dengan rincian Nvidia anjlok 17%, kehilangan nilai sebesar 600 miliar dolar AS dan mencatatkan kerugian terbesar dalam sejarah pasar saham dalam satu hari. Saham ASML juga turun 6%, sementara Broadcom mengalami penurunan 17%.

Beberapa saham terkait energi juga merosot karena kekhawatiran investor bahwa teknologi baru ini mungkin memerlukan lebih sedikit energi untuk beroperasi, yang berpotensi menurunkan permintaan dari sektor teknologi. GE Vernova, yang memproduksi turbin angin dan gas, turun 21%, sementara Vistra, penyedia listrik, merosot 28%.

Indeks Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 3% atau 612 poin, sedangkan S&P 500 menyusut 1,5%. Meskipun terjadi penurunan tajam ini, angka tersebut masih jauh dari penurunan terburuk dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Perluas Pangsa Pasar, Databricks Berencana Ekspansi ke Indonesia

Profil DeepSeek

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI