Suara.com - Kecerdasan buatan akan segera menghilangkan pekerjaan manusia. Lantaran, perusahaan dunia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan digantikan oleh teknologi AI.
Sebanyak 41% tenaga kerja bakal dikurangi di beberapa perusahaan dunia karena AI.
Serta ratusan perusahaan besar yang disurvei di seluruh dunia, 77% juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan dan melatih kembali pekerja mereka yang ada antara tahun 2025-2030 agar dapat bekerja lebih baik bersama AI.
"Kemajuan dalam AI dan energi terbarukan sedang membentuk kembali pasar (tenaga kerja) — mendorong peningkatan permintaan untuk banyak teknologi atau peran spesialis sambil mendorong penurunan untuk yang lain, seperti desainer grafis," tulis laporan World Economic Forum (WEF) dilansir CNN, Jumat (25/1/2026).
Baca Juga: Buruh Sritex di Ambang PHK, Pemerintah Pakai Jurus Apa?
Adapun, jenis pekerjaan yang bakal banyak melakukan phk adalah Petugas layanan pos, sekretaris eksekutif, dan petugas penggajian.
“Kehadiran desainer grafis dan sekretaris hukum yang berada di luar 10 peran pekerjaan yang paling cepat menurun, prediksi pertama yang tidak terlihat dalam edisi Laporan Masa Depan Pekerjaan sebelumnya, dapat menggambarkan peningkatan kapasitas GenAI untuk melakukan pekerjaan berbasis pengetahuan,” kata laporan tersebut.
Dalam laporan yang luas tersebut, Saadia Zahidi, direktur pelaksana forum tersebut, menyoroti peran AI generatif dalam membentuk kembali industri dan tugas di semua sektor.
"Teknologi tersebut dapat membuat teks, gambar, dan konten asli lainnya sebagai respons terhadap permintaan dari pengguna," imbuhnya.
Sebaliknya, keterampilan AI semakin diminati. Hampir 70% perusahaan berencana untuk merekrut pekerja baru dengan keterampilan untuk merancang alat dan penyempurnaan AI.
Baca Juga: Mau Bicara ke Kurator, Pemerintah Mau Tetap Sritex Beroperasi Meski Pailit
Sebanyak 62% bermaksud untuk merekrut lebih pelerja dengan keterampilan untuk bekerja lebih baik bersama AI.
Laporan tersebut mengatakan dampak utama teknologi seperti AI generatif pada pekerjaan mungkin terletak pada potensinya untuk "meningkatkan" keterampilan manusia melalui "kolaborasi manusia-mesin," daripada penggantian langsung.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan teknologi, termasuk layanan penyimpanan file Dropbox dan aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo, telah menyebut AI sebagai alasan untuk melakukan PHK.