Prabowo Mau Setop Impor Beras, Jagung dan Garam Tahun Ini

Kamis, 23 Januari 2025 | 13:12 WIB
Prabowo Mau Setop Impor Beras, Jagung dan Garam Tahun Ini
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Rabu (22/1/2025). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah akan menyetop impor sejumlah komoditas seperti beras, jagung, dan garam di akhir 2025.

Upaya ini kata Prabowo dalam upaya mencapai swasembada pangan.

"Kita harus mampu memberi makan kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak lagi impor dan saya terima kasih kepada jajaran menteri-menteri yang telah melaporkan kepada saya tahun 2025 ini kita tidak akan impor beras lagi, tidak akan impor jagung lagi, tidak akan impor garam lagi," kata Presiden Prabowo saat berpidato di Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta dikutip Antara, Kamis (23/1/2025).

Presiden Prabowo menyatakan bahwa target swasembada pangan nasional, yang awalnya direncanakan dalam empat tahun, dapat tercapai lebih cepat.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Megawati di Hari Ulang Tahun Ketum PDIP Hampir Dipastikan Gagal

"Target yang saya berikan kepada kabinet bahwa Indonesia harus swasembada pangan dalam waktu 4 tahun, alhamdulillah target itu bisa kita capai akhir 2025, paling lambat tahun 2026. Jadi mungkin 3 tahun lebih cepat dari sasaran yang kita tetapkan," ujar Presiden.

Prabowo menegaskan, pencapaian ini adalah hasil kerja keras dan kebijakan tepat, yang memastikan kebutuhan pangan rakyat Indonesia terpenuhi tanpa bergantung pada impor.

Menurut Kepala Negara, pencapaian ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, orientasi kebijakan yang tepat, dan niat baik, Indonesia mampu mencapai kemandirian pangan lebih cepat dari rencana awal.

Presiden juga menekankan pentingnya terobosan teknologi, investasi pada sumber daya manusia, serta peningkatan produktivitas yang terukur untuk menjaga stabilitas pangan dan energi nasional.

Menurut Presiden Indonesia tidak boleh bergantung pada sumber dari luar negeri, terutama dalam menghadapi krisis global.

Baca Juga: Megawati Berulang Tahun Hari Ini, Prabowo Akan Temui Beri Ucapan Selamat Secara Langsung?

"Dalam krisis dunia, tidak ada negara yang akan mengizinkan pangan keluar dari negaranya. Ini sudah hukum sejarah," katanya.

Presiden mengingatkan bahwa swasembada pangan dan energi tidak hanya menjadi prioritas, tetapi juga fondasi bagi terciptanya lapangan kerja, penghematan devisa, dan kemandirian bangsa di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI