Hasilnya, berbagai solusi inovatif berhasil diidentifikasi oleh empat pengelola kawasan milik Jababeka ini, seperti pemulihan energi dari limbah (waste to energy), pengelolaan sampah secara berkelanjutan dengan konsep zero waste to landfill, serta pengembangan energi terbarukan, khususnya solar farming, untuk mendukung operasi kawasan industri yang lebih hijau.
Lebih jauh lagi, peserta workshop juga membahas berbagai inisiatif berbasis alam yang bisa dilakukan dalam mendukung netralisasi karbon, seperti penanaman mangrove yang sudah dilakukan pengelola Kawasan Industri Jababeka Cikarang, serta perluasan area hijau di dalam kawasan untuk meningkatkan penyerapan karbon.
Secara keseluruhan, pungkas Reza Widyaprastha, workshop ini bukan hanya sekadar kegiatan untuk berbagi pengetahuan, namun juga merupakan bagian dari komitmen Jababeka untuk memimpin transformasi menuju kawasan industri yang lebih berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang melibatkan semua pihak, Jababeka dan mitra eksternal, seperti WRI Indonesia, optimis bisa menciptakan kawasan industri yang produktif, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Bahkan bisa menjadi contoh bagi kawasan industri lainnya di Indonesia maupun di Asia Tenggara.