Wamen Ekraf Irene Umar Beri Pesan ke Wisudawan Presuniv, Ini Isinya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:18 WIB
Wamen Ekraf Irene Umar Beri Pesan ke Wisudawan Presuniv, Ini Isinya
Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, pada wisuda ke-20 President University (Preuniv).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika kita menghadapi tantangan, atau ketika kita mengalami kegagalan, jangan mengeluh. Sebaliknya ucapkan, terima kasih. Sebab ketika berhasil mengatasi tantangan atau menghadapi kegagalan tersebut, itu berarti kita “naik kelas.”

Sama persis seperti ketika kita main game, ketika berhasil melewati tantangan, berarti level kita naik. Dan, ingat. Kalau kita menjadi yang terbaik pada hari ini, belum tentu esok kita akan tetap menjadi yang terbaik.

Demikian pesan yang disampaikan Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, pada wisuda ke-20 President University (Preuniv).

Irene adalah alumni Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, Presuniv, angkatan 2005. Ia lulus tahun 2008. Sebelum ditunjuk menjadi wakil menteri pada Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto, Irene adalah CEO dan sekaligus pendiri W3GG dan Managing Partner PT Discovery Nusantara Capital, Pada sidang senat terbuka tersebut Rektor Presuniv Handa S. Abidin, SH, LL.M., Ph.D., menyampaikan ucapan selamat atas kepada para wisudawan.

Baca Juga: Presuniv Bangun Rumah Sakit Pendidikan di Kota Jababeka, Perkuat Ekosistem Kesehatan RI

“Kami bangga dengan semua yang telah Anda capai. Semoga ilmu dan pengalaman yang Anda peroleh di President University bermanfaat bagi masa depan Anda,” kata Handa.

Ia juga menegaskan, “Presuniv akan terus mendukung Anda. Bahkan, setelah Anda lulus sekalipun. Mari kita terus jaga dan pelihara hubungan kita!” Selain Irene Umar, wisuda Presuniv kali ini juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 Dr. HM Samsuri, S.Pd., MT, IPU, pendiri Presuniv yang juga Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. DR SD Darmono, dan Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA, dan para pengurus yayasan lainnya, dan International Chancellor Presuniv Prof. Ki-chan Kim.

Hadir pula Ketua Pengawas YPUP yang juga Rektor ke-7 Presuniv, Prof. Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, Ph.D., Abdul Wahid Maktub, Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007) dan Ibnu Hadi M.Ec., Duta Besar Indonesia untuk Vietnam (2016-2020)—keduanya penasehat Rektor Presuniv. Selain itu hadir Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Kementerian Ekonomi Kreatif, Direktur PT Jababeka Tbk. Hyanto Wihadhi, dan Ivone Anggraini, Senior Managing Director PT Grahabuana Cikarang.

Dari jajaran diplomatik, wisuda ke-20 Presuniv dihadiri oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Dr. Vasyl Hamianin, Duta Besar Ethiopia Prof. Fekadu Beyene Aleka, dan Zaafir Ahmad Javed, Sekretaris III Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia.

Wisuda kali ini juga dihadiri oleh ribuan orang tua lulusan yang datang dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, dan sejumlah tamu undangan lainnya, seperti mitra-mitra strategis Presuniv dari kalangan korporasi atau institusi lainnya.

Baca Juga: Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara

Menurut Wakil Rektor Presuniv Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Dr. Adhi Setyo Santoso, ST, MBA, pada kesempatan kali ini Presuniv meluluskan 1.479 wisudawan dari enam fakultas, yakni Fakultas Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Edukasi, Fakultas Teknik, serta Fakultas Seni, Desain dan Arsitektur.

Dari seluruh lulusan, ia menambahkan, sebanyak 219 mahasiswa di antaranya lulus dengan predikat magna cum laude, dan satu mahasiswa meraih summa cum laude.” Selain itu, lanjut Adhi, pada wisuda kali ini Presuniv juga meluluskan 35 mahasiswa asing.

“Mereka berasal dari Bangladesh, China, Korea Selatan, dan Timor Leste,” ungkap Adhi.

Masih pada wisuda kali ini, papar Adhi, Presuniv juga memberikan penghargaan Best Achievement kepada sejumlah lulusan. Penghargaan ini dibagi dalam beberapa kategori, seperti menjadi yang terbaik ketika menjalani program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), dan Best Career atau sudah memperoleh pekerjaan bahkan sebelum lulus kuliah atau mau memulai usaha sendiri dengan mendirikan perusahaan rintisan atau startup.

Misalnya, ada Muhammad Risma dan Muh. Fahrul, keduanya dari Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, yang mendirikan perusahaan rintisan.

Juga, Masim Sugiarto, Rita Purnamasari dan Ryando Miroj dari Program Studi Master of Management in Technology (S2), Fakultas Bisnis, yang mendirikan perusahaan rintisan.

Soal penghargaan Best Achievement, Adhi menjelaskan alasannya. Katanya, “Ini karena Presuniv tidak mengukur keberhasilan mahasiswa hanya dari capaian akademik semata sebagaimana tercermin dari Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK. Kami juga menghargai berbagai capaian lainnya yang diraih oleh mahasiswa, seperti penghargaan Best Career. Capaian itu membuktikan bahwa materi yang kami berikan saat kuliah ternyata mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki dan sesuai dengan kebutuhan di dunia usaha.”

Wisuda ke-20 kali ini digelar dalam dua sesi, yakni pagi dan siang. Selain Irene Umar, Prof. Stephen G. Barnes, Assistant Dean of Graduate and International Programs at Penn State Law, The Pennsylvania State University, Amerika Serikat, juga menyampaikan keynote speech-nya. Pidato kunci pada upacara wisuda juga disampaikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 4 Samsuri, dan Prof. Ki-chan Kim.

Dalam pidatonya Barnes mengajak seluruh lulusan untuk, “Mulailah mengajar!” Urainya, selama belajar di kelas, di studio, atau di laboratorium, tanpa disadari, seluruh lulusan sebetulnya telah berlatih untuk menjadi seorang guru.

Barnes mengajak, “Dalam beberapa minggu ke depan, kunjungi sekolah lama Anda, dan temui beberapa guru yang menginspirasi. Ucapkan terima kasih, dan bantulah mereka mengajar, menjadi tutor bagi para siswa, atau mengajarkan siswa berbagai keterampilan lainnya. Berbagilah inspirasi dengan mereka.”

Kepada seluruh wisudawan, Samsuri berpesan agar mereka tidak pernah berhenti belajar. “Meski kalian telah lulus dari Presuniv, janganlah pernah berhenti belajar. Sebab setelah lulus dari Presuniv, kalian akan memasuki kampus yang baru, yakni kampus kehidupan,” katanya.

Samsuri juga membagikan resep suksesnya di kampus kehidupan. Pertama, katanya, “Cepat beradaptasi.” Kedua, mampu membangun komunikasi yang efektif.

“Kunci dari kemampuan berkomunikasi bukan ahli pidato, tetapi mampu meyakinkan orang lain,” ungkapnya.

Ketiga, lanjut Samsuri, perbanyak network atau jejaring. “Kita tidak akan sukses kalau hanya bekerja sendiri. Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain,” katanya. Dan, keempat, mengubah mindset untuk bisa menjadi problem solver. Katanya, “Untuk bisa menjadi problem solver, jangan berada di zona nyaman atau lari dari masalah.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI