Suara.com - Sejumlah perbankan mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi ekonomi tahun 2025. Mereka menilai bahwa sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal, akan memberikan tekanan yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut dikatakan Direktur Utama PT Bank QNB Indonesia Tbk Nick Groene First Wealth Forum 2025 yang bertajuk “Navigating the Future to Maximize Opportunity for Prosperity Ahead”.
"Di dunia yang semakin terhubung, menavigasi kompleksitas ekonomi global sangat penting. Tahun ini
akan menantang dengan situasi geopolitik yang kompleks, yang membuat perekonomian tidak menentu," kata Nick dikutip Jumat (17/1/2025).
Meskipun mengakui adanya tantangan ekonomi yang cukup berat, para pelaku perbankan tetap optimis. Kunci keberhasilan investasi di tengah ketidakpastian adalah dengan tetap adaptif dan inovatif.
Baca Juga: BI Proyeksi Kinerja Lapangan Usaha Makin Moncer pada Tahun 2025
"Dengan merangkul inovasi dan tetap menjadi yang terdepan dalam tren pasar, kita dapat memaksimalkan peluang untuk kesuksesan dan pertumbuhan," tegasnya.
Di sisi lain, prospek ekonomi Indonesia tetap tangguh dan positif, meskipun adanya hambatan global. Menurut laporan terkini dari Bank Indonesia, pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan tetap terjaga dikisaran 4,7%-5,5%1 pada 2025, didukung oleh peningkatan konsumsi dan investasi publik seiring dengan pelaksanaan program bantuan sosial secara bertahap dan investasi oleh pemerintahan baru.
"Kami senang dapat memulai tahun baru dengan hal-hal yang positif, di awal Januari kami meluncurkan 8 Reksa Dana USD untuk melengkapi ragam produk investasi bagi nasabah setia kami. Selanjutnya penyelenggaraan acara First Wealth Forum 2025, kami harap dapat berbagi wawasan yang bermanfaat tentang isu keuangan serta meningkatkan customer engagement,” tutup Grace Luzar, Head of Retail Banking PT Bank QNB Indonesia Tbk.