Target 90 Persen Inklusi Keuangan Meleset, Apa Strategi Selanjutnya?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 17 Januari 2025 | 13:31 WIB
Target 90 Persen Inklusi Keuangan Meleset, Apa Strategi Selanjutnya?
Ilustrasi [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingkat literasi keuangan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang konsisten dari tahun 2013 hingga 2024. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2024, indeks literasi keuangan mencapai 65,43%, meningkat signifikan dibandingkan dengan 49,68% pada 2022.

Di sisi lain, tingkat inklusi keuangan justru mengalami penurunan menjadi 75,02% dari sebelumnya 85,10% pada tahun 2022. Angka ini masih jauh dari target 90% yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 mengenai Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Kondisi ini menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap lembaga dan produk jasa keuangan masih perlu ditingkatkan.

Salah satu perhatian utama adalah rendahnya literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal, yang masing-masing hanya mencapai 4,11% dan 5,19%, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022.

Baca Juga: Sehatkan Perbankan, OJK Terbitkan Aturan Perluasan Usaha

Syailendra Capital bersama dengan PT Bank Victoria International, Tbk berkolaborasi untuk mendongkrak tingkat literasi dan inklusi pasar modal.
Syailendra Capital bersama dengan PT Bank Victoria International, Tbk berkolaborasi untuk mendongkrak tingkat literasi dan inklusi pasar modal.

Menanggapi situasi ini, Syailendra Capital bekerja sama dengan PT Bank Victoria International Tbk untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal. Kolaborasi ini ditandai dengan peluncuran empat produk reksa dana unggulan Syailendra Capital yang dapat diakses melalui jaringan Bank Victoria.

Chief Marketing Officer Syailendra Capital, Harnugama, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, terutama di daerah yang memiliki akses terbatas terhadap produk investasi. Ia berharap dengan menyediakan instrumen investasi yang aman dan mudah diakses, jumlah investor reksa dana akan meningkat secara signifikan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, President Director Bank Victoria, Achmad Friscantono, menambahkan bahwa kehadiran produk reksa dana ini akan mempermudah nasabah dalam memilih alternatif investasi yang sesuai.

Harnugama juga merinci empat produk reksa dana unggulan yang diluncurkan, yaitu Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dan Reksa Dana Indeks berbasis Saham. Keempat produk ini dirancang untuk memenuhi berbagai profil risiko investor dan tujuan investasi.

Dengan kolaborasi ini, kedua pihak optimis dapat mendorong pertumbuhan transaksi reksa dana, khususnya bagi nasabah di luar Jakarta seperti Surabaya, Bandung, Manado, Bali, Makassar, Solo, dan Medan. Fajar R. Hidajat selaku CEO Syailendra Capital berharap masyarakat dapat lebih mudah mengakses produk reksa dana unggulan mereka melalui kerja sama strategis ini.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Laporan Dana Pensiun, Ini Isinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI