Meta Mau PHK 3.600 Karyawan, Salam Interaksi Apa Kabar?

Kamis, 16 Januari 2025 | 08:10 WIB
Meta Mau PHK 3.600 Karyawan, Salam Interaksi Apa Kabar?
Logo Meta. [Kirill Kudryavtsev/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meta bersiap memangkas sekitar 5% tenaga kerjanya. Dikabarkan 3.600 karyawan akan kehilangan pekerjaan.

Pemutusan kerja ini dinilai dari performa pekerjaannya. CEO Mark Zuckerberg memberi tahu karyawan tentang keputusan untuk memPHK karyawan dengan penilaian kinerja rendah.

Hal itu diumumkan dalam memo yang diunggah di forum internal Workplace perusahaan tersebut. Zuckerberg memberi tahu karyawan bahwa tahun 2025 akan "menjadi tahun yang intens".

" Perusahaan menetapkan bahwa mereka memotong sekitar 5% dari karyawan dengan kinerja terendah," katanya dilansir CNN, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga: Nasib Karyawan Bukalapak di Ujung Tanduk Setelah Pergantian Fokus Bisnis Jualan Pulsa

Sementara itu  Meta memiliki lebih dari 72.000 karyawan. Karyawan yang terkena dampak PHK akan diberi tahu paling lambat tanggal 10 Februari dan menerima pesangon sesuai dengan yang telah diberikan perusahaan sebelumnya.

Pemangkasan tersebut merupakan PHK terbesar Meta sejak perusahaan tersebut memangkas 21.000 pekerjaan, atau hampir seperempat dari tenaga kerjanya, pada tahun 2022 dan 2023.

Langkah tersebut mengikuti beberapa perubahan operasional utama dalam Meta yang bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Presiden terpilih Donald Trump.

Sementara itu, perusahaan mengumumkan akan mengakhiri program pemeriksaan fakta pihak ketiga di Amerika Serikat (AS) dan mengubah kebijakan perilaku kebencian (hateful conduct policy), dengan mengizinkan beberapa jenis konten baru di platform milik Meta yang sebelumnya dilarang.

Kemudian tiga hari yang lalu, Meta mengakhiri program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Pada hari yang sama, Zuckerberg muncul di podcast Joe Rogan, mengklaim bahwa ia telah menyiapkan perubahan perusahaan ini dalam waktu yang lama. Ia juga menyebut moderasi konten dan pemeriksaan fakta yang berlebihan menghancurkan kepercayaan pada platform tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Bertemu dengan Manajemen Hingga Buruh Sritex, Ini Hasilnya

"Saya kira pada 2016 dan setelahnya saya terlalu menghormati banyak orang di media yang pada dasarnya berkata 'Oke, tidak mungkin (Donald Trump) bisa terpilih kecuali karena misinformasi'. Orang-orang tidak bisa benar-benar mempercayai hal-hal ini," tandas Zuckerberg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI