Suara.com - PT Astra International Tbk, raksasa otomotif Indonesia, harus menelan pil pahit. Penjualan mobil sepanjang tahun 2024 tercatat anjlok 13,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Padahal, Astra selama ini dikenal sebagai pemimpin pasar otomotif di Tanah Air.
Dalam keterangan resminya Selasa (14/1/2025) emiten dengan kode saham ASII ini merinci total penjualan mobil sebanyak 482.964 unit sepanjang tahun 2024.
"Angka ini mengalami penurunan 13,86 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan FY 2023 yang tercatat sebesar 560.717 unit," sebut Head of Corporate Communications ASII Boy Kelana Soebroto.
Baca Juga: Minyakita Mahal! Kebijakan 'Wajib Pungut' Sri Mulyani jadi Tumbal Kemendag Saat Rakor Inflasi
Meski penjualan tak begitu menggemberikan, Boy mengatakan bahwa perusahaannya tetap memberikan ucapan terima kasih kepada pelanggan yang tetap setia membeli produknya.
Hal ini terlihat dari penjualan mobil dipenghujung tahun 2024 yang naik sekitar 6,97 persen secara bulanan mencapai 42.158 unit pada Desember.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Astra," ucap Boy.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa industri otomotif di Indonesia lesu pada tahun 2024. Penurunan penjualan mobil ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang melemah.
Ada beberapa hal yang menyebabkan lesunya industri otomotif di Indonesia pada tahun 2024 diantaranya daya beli masyarakat melemah, kenaikan tarif pajak, faktor Pemilu 2024 yang membuat produsen dan konsumen menunggu kebijakan pemerintahan baru.
Baca Juga: Kemendag Sebut Kebijakan Sri Mulyani Biang Kerok Harga Minyakita Mahal
Menperin telah menyampaikan bahwa pemerintah akan menyiapkan program stimulus untuk sektor otomotif. Program ini tengah dibahas di Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi bersama para stakeholder terkait.