Suara.com - Bill Gates mungkin salah satu dari 10 orang terkaya di dunia. Tetapk ia tidak berencana untuk tetap seperti itu selamanya.
Miliarder dermawan dan salah satu pendiri Microsoft ini telah berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk amal. Menurutnya itu akan membuatnya keluar dari daftar orang terkaya di dunia.
Dilansir Business Insider, kekayaan bersih Gates adalah 160 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.611 triliun. Ia adalah salah satu dari segelintir maestro yang mencapai status centibillionaire.
Dalam kekayannya yang mencapai ribuan triliuan dia juga memilki banhak pengeluaran. Salah satunya membelk sebuah rumah besar di Medina, Washington.
Baca Juga: Britney Spears yang Punya Harta Rp 976 Miliar Bakal Jadi Gembel, Ini Penyebabnya
Rumahnya ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang dengan sistem suara bawah air, perpustakaan besar berisi manuskrip Leonardo da Vinci senilai 30 juta dollar AS. Serta garasi untuk 23 mobil.
Dia juga memiliki pesawat terbang pribadi. Selain itu, dia memiliki properti di Florida, Montana, dan California, termasuk arena pacuan kuda dan rumah tepi laut di Del Mar senilai 43 juta dollar AS.
Kemewahan ini hanya sebagian kecil dari kekayaannya yang sangat besar. Gates juga telah menyumbangkan uang untuk tujuan amal melalui Bill and Melinda Gates Foundation.
Serta berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya melalui Giving Pledge, yang ia dan mantan istrinya Melinda French Gates luncurkan pada tahun 2010 bersama dengan Warren Buffett.
Gates telah lama menyandang gelar sebagai orang terkaya di dunia, hingga tahun 2018 ketika Jeff Bezos melampauinya.
Baca Juga: Nikahi Brondong, Kekayaan Gong Hyo Jin Tembus Rp 129 Miliar
Sekarang, Gates hanya menjadi orang terkaya ketujuh di dunia dan bagian dari klub eksklusif centibillionaires orang-orang yang memiliki kekayaan lebih dari 100 miliar dollar AS.
Gates telah berinvestasi dalam berbagai saham dan aset dan meluncurkan dana investasi senilai 1 miliar dollar AS, untuk Breakthrough Energy.Bersama dengan 20 investor lainnya.
Sementara itu, gates menjelaskan, definisi kesuksesannya telah berkembang seiring waktu.
Gates mengaku, ia menyesali sebagian dari fokusnya yang terlalu terpusat, yang membuat dirinya dan karyawannya tidak menikmati keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Sekarang, ia menyarankan orang lain untuk "beristirahat ketika diperlukan." Hal ini ia sampaikan dalam pidato wisuda di Northern Arizona University tahun lalu.
"Saya tidak bekerja sekeras dulu," ungkap Gates.