Suara.com - PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports mengungkapkan kenaikan dalam melayani penumpang pesawat selama tahun 2024. Tercatat, pada periode Januari - Desember 2024, jumlah pergerakan penumpang pesawat di 37 bandara InJourney mencapai 155,9 juta terdiri dari 118,03 juta penumpang rute domestik dan 37,90 juta penumpang rute internasional.
Periode Jumlah tersebut meningkat sekitar 4 persen dibandingkan dengan Januari - Desember 2023 sebanyak 150,1 juta penumpang.
Adapun pergerakan pesawat turun sebesar 4% dari 1,21 juta penerbangan pada 2023 menjadi 1,16 juta penerbangan pada 2024. Peningkatan penumpang pesawat di tengah menurunnya pergerakan pesawat menandakan InJourney Airports bersama maskapai dapat melakukan optimalisasi slot time penerbangan di bandara-bandara dan mendorong tingkat keterisian penumpang _(load factor)_ di level yang tinggi.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan kenaikan jumlah penumpang pesawat didorong kolaborasi kuat ekosistem aviasi dalam menjaga tren positif pasar penerbangan pascapandemi.
Baca Juga: Gegara Diskon Tiket, Angkasa Pura Indonesia Layani 9,24 Juta Penumpang Pesawat Selama Nataru
"Jumlah penumpang pesawat di seluruh bandara InJourney Airports merefleksikan 90 persen dari total jumlah penumpang pesawat di Indonesia," ujar Faik dalam keteranganya, Senin (13/1/2025).
Total pada 2024, bandara-bandara InJourney Airports melayani sekitar 200 rute penerbangan dengan komposisi 60 persen rute domestik dan 40 persen rute internasional.
"Pertumbuhan di rute domestik dan rute internasional sangat baik dan berjalan selaras pada tahun lalu, sejalan kebijakan pemerintah terkait penetapan 17 bandara internasional sejak April 2024. Dari 17 bandara internasional tersebut, sebanyak 16 bandara dikelola oleh InJourney Airports. Melalui kebijakan ini, konsep hub and spoke dapat berjalan dengan baik," jelas Faik Fahmi.
5 bandara tersibuk berdasarkan pergerakan penumpang pesawat pada tahun lalu adalah Soekarno-Hatta Tangerang (54,8 juta penumpang), I Gusti Ngurah Rai Bali (23,9 juta penumpang), Juanda Surabaya (14 juta penumpang), Sultan Hasanuddin Makassar (9,6 juta penumpang) dan Kualanamu Deli Serdang (7,1 juta penumpang).
Peningkatan lahayan melalui program transformasi yang dijalankan mulai tahun lalu khususnya di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mendapat apresiasi dari penumpang pesawat.
Transformasi Bandara Soekarno-Hatta salah satunya melalui beautifikasi Terminal 3 yang mencakup peningkatan desain interior, penambahan LED berujuran jumbo, serta elemen hijau di berbagai titik untuk menciptakan ambience yang nyaman bagi para penumpang.
Sementara itu Bandara I Gusti Ngurah Rai menjalankan transformasi untuk mengoptimalkan kapasitas bandara menjadi 32 juta penumpang per tahun dari 24 juta penumpang per tahun, antara lain melalui perluasan dan penambahan akses di area landside, shelter area penjemputan penumpang, penataan landscape dan pembuatan taman air, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang estetis, dan desain ulang tata letak terminal penumpang dengan memperluas area pemeriksaan penumpang dan penambahan 10 unit baggage drop di terminal keberangkatan.
Pada 2024, bandara-bandara InJourney Airports juga meningkatkan volume angkutan kargo secara signifikan menjadi 1.439 ton atau naik 14 persen dibandingkan 2023 sebanyak 1.260 ton.
Faik Fahmi menuturkan peningkatan signifikan volume kargo salah satunya didorong pertumbuhan ekonomi digital.
"Bandara-bandara InJourney Airports mampu mengakomodir meningkatnya permintaan pengiriman barang dari sektor e-commerce. Ini sebagai upaya kami untuk terus menggerakkan roda perekonomian nasional," pungkas Faik.