Mau Salip AS, India Ambisius Mau Terapkan 90 Jam Kerja

Senin, 13 Januari 2025 | 07:22 WIB
Mau Salip AS, India Ambisius Mau Terapkan 90 Jam Kerja
Ilustrasi jam kerja di India (Photo by Steven Hille on Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa pemimpin perusahaan memberikan usulan aturan kerja yang baru di India.

Salah satunya mengenai jam kerja yang bakal ditingkatkan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi  negara India.

Adapun perusahaan India Inc, termasuk perusahaanveteran  lainnya seperti salah satu pendiri Infosys NR Narayana Murthy dan pendiri perusahaan rintisan seperti Bhavish Aggarwal dari Ola Electric, telah menganjurkan jam kerja yang panjang untuk mempercepat pertumbuhan India.

Terbaru, dalam daftar ini adalah ketua Larsen & Toubro (L&T) SN Subrahmanyan, yang telah mengusulkan minggu kerja 90 jam dan menyatakan keinginan agar karyawan bekerja pada hari Minggu juga.

Dilansir India Times, usulan ini dikarenakan pernyataan mengenai profesional pekerja asal Tiongkok yang mengklaim bahwa bekerja 90 jam seminggu akan membantu melampaui AS. Apalagi beberapa  para pekerja di China biasanya hanya bekerja 50 jam.

Namun usulan 90 jam kerja dari kepala L&T telah menerima reaksi tajam dari beberapa pengusaha lainnya.

Salah satunya Anand Mahindra yang merupakan pimpinan Mahindra Group. Dia telah bergabung dalam perdebatan tentang minggu kerja ideal, menyusul pernyataan dari Pimpinan L&T SN Subrahmanyan yang memicu kemarahan luas di dunia maya.

Mahindra mengatakan bahwa masalah sebenarnya bukanlah jumlah jam kerja, tetapi kualitas hasil kerja.

"Kita harus fokus pada kualitas kerja, bukan kuantitas kerja. Ini bukan tentang 40 jam, 70 jam, atau 90 jam. Hasil apa yang Anda hasilkan?" tegas Mahindra.

Lebih jauh, Mahindra menekankan pentingnya kehidupan yang menyeluruh. Ia berpendapat bahwa memiliki paparan terhadap berbagai bidang, termasuk seni dan budaya, akan menghasilkan pengambil keputusan yang lebih baik.

"Anda membuat keputusan yang lebih baik ketika Anda memiliki otak yang utuh, ketika Anda memiliki informasi tentang seni dan budaya, saat itulah Anda membuat keputusan yang baik," jelas Mahindra,

Ia juga menunjukkan bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, dan terlibat sangat penting untuk kesehatan mental. Jika, terlalu banyak bekerja akan menghasilkan kinerja yang kurang baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI