Suara.com - Ojek online besutan Muhammadiyah, Zendo, kembali menjadi sorotan. Berbeda dengan kompetitor seperti Gojek dan Grab yang menerapkan biaya layanan hingga 30 persen, Zendo memilih untuk membebaskan mitra dari biaya tambahan tersebut.
Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim menyatakan, layanan ojol yang diinisiasi pihaknya sama sekali tidak menerapkan biaya layanan (admin fee) untuk pemesanan makanan maupun antarjemput.
"Kalau pemesanan makanan itu tidak ada admin fee-nya sama sekali. Biaya layanan tidak ada, hanya ongkir saja," kata Ghufron melansir Antara, Jumat (10/1/2025).
Apabila dibandingkan dengan penyedia jasa ojol lainnya di Indonesia yang bisa menerapkan biaya layanan hingga 30 persen, pihaknya memastikan memberikan harga terbaik bagi pelanggan dan pendapatan yang lebih adil bagi para mitra ojek yang terdaftar.
Baca Juga: Driver Ini Jadi Korban MD Bus Maut di Kota Batu, Netizen Nangis Lihat Aplikasinya
"Jadi kalau harga makanan Rp10 ribu, ya pelanggan bayarnya Rp10 ribu aja, ga di mark-up," ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut dikarenakan teknologi yang diterapkan terbilang murah, yakni hanya dengan menggunakan aplikasi pesan singkat WhatsApp.
"Karena itu secara biaya teknologi bisa murah. Jadi kita juga bisa memberikan harga yang terbaik buat para pelanggan, dan juga fair buat para driver," katanya pula.
Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) menginisiasi pembentukan layanan ojek online (ojol) bernama Zendo yang siap memberikan pelayanan di 70 kota di Indonesia.
Mengutip laman resmi perusahaan, di Jakarta, Jumat, Zendo merupakan layanan on-demand services berbasis ojek yang hadir untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Profil Surya Sahetapy Aktivis Tuli Berprestasi, Sempat Ditolak dan Disebut Cacat oleh Driver Ojol
"Zendo berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap pelanggan dengan layanan yang profesional namun tetap ramah dan bersahabat," seperti yang tertulis di laman perusahaan.
Perusahaan menyatakan, saat ini terdapat 700 lebih mitra ojek, 2.000 mitra layanan, serta lebih dari 100 ribu pengguna aktif.