China Andalkan Penanak Nasi untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 09 Januari 2025 | 14:09 WIB
China Andalkan Penanak Nasi untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi rice cooker jadi andalan dongkrak pertumbuhan ekonomi (shopee.co.id/Clarenc)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiongkok mengandalkan gelombang mikro dan penanak nasi untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.

Adapun, China telah menambahkan lebih banyak peralatan rumah tangga ke dalam daftar produk yang dapat digunakan dalam skema tukar tambah konsumen.

Serta  akan menawarkan subsidi untuk barang-barang digital tambahan tahun ini, dalam upaya untuk menghidupkan kembali permintaan di sektor rumah tangga yang sedang lesu.

Kementerian Keuangan China menambahkan oven, pemurni air, mesin pencuci piring, dan penanak nasi akan dimasukkan dalam skema tukar tambah untuk peralatan rumah tangga tahun ini.

Baca Juga: Pesawat Listrik Buatan China Siap Ekspor ke Negara Asia Tenggara

Lalu, memasukkan ponsel, komputer tablet, jam tangan pintar, dan gelang di bawah 6.000 yuan ($818) serta mendapatkan subsidi 15%.

Program tukar tambah peralatan rumah tangga merupakan bagian dari upaya China untuk meningkatkan permintaan domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Apalagi, Pemerintah sejauh ini telah mengalokasikan 81 miliar yuan untuk tukar tambah barang konsumsi guna mendukung konsumsi pada tahun 2025.

Langkah-langkah baru tersebut merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk memacu pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun 2025.

Lantaran,  krisis properti yang parah telah mengikis kekayaan konsumen dan merugikan pengeluaran rumah tangga.

Baca Juga: China Naikan Gaji PNS untuk Guru hingga Pejabat

Sektor konsumen Tiongkok yang sedang berjuang telah menjadi titik masalah khusus bagi perekonomian dengan para analis dan penasihat kebijakan menyerukan langkah-langkah mendesak untuk membuat rumah tangga kembali berbelanja.

"Kami memperkirakan total subsidi akan berlipat ganda menjadi 300 miliar yuan pada tahun 2025. Hal ini menandai perubahan kebijakan menuju peningkatan konsumsi," kata Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit dilansir CNN, Kamis (9/1/2025).

Para pemimpin tinggi Tiongkok telah berjanji untuk “secara kuat” meningkatkan konsumsi dan memperluas permintaan domestik “ke segala arah” tahun ini.

Selain memberikan subsidi ke bebrapa peralatan rumah tangga, jutaan pekerja pemerintah di seluruh Tiongkok diberi kenaikan upah, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan konsumsi.

“Kami berharap kebijakan yang lebih mendukung serta efek dasar yang lebih mendukung akan membantu pertumbuhan penjualan ritel pulih pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun 2024,” kata Lynn Song, kepala ekonom Tiongkok Raya di ING.

"Pemulihan konsumsi rumah tangga akan bergantung pada stabilisasi harga aset serta peningkatan keyakinan terhadap prospek ketenagakerjaan," tambahnya.

Menurut dokumen kebijakan tersebut, Tiongkok juga akan menambah dana dari penerbitan obligasi khusus jangka sangat panjang untuk mendukung peningkatan peralatan rumah tangga di area-area utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI