Suara.com - Tiongkok mengandalkan gelombang mikro dan penanak nasi untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Adapun, China telah menambahkan lebih banyak peralatan rumah tangga ke dalam daftar produk yang dapat digunakan dalam skema tukar tambah konsumen.
Serta akan menawarkan subsidi untuk barang-barang digital tambahan tahun ini, dalam upaya untuk menghidupkan kembali permintaan di sektor rumah tangga yang sedang lesu.
Kementerian Keuangan China menambahkan oven, pemurni air, mesin pencuci piring, dan penanak nasi akan dimasukkan dalam skema tukar tambah untuk peralatan rumah tangga tahun ini.
Lalu, memasukkan ponsel, komputer tablet, jam tangan pintar, dan gelang di bawah 6.000 yuan ($818) serta mendapatkan subsidi 15%.
Program tukar tambah peralatan rumah tangga merupakan bagian dari upaya China untuk meningkatkan permintaan domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Apalagi, Pemerintah sejauh ini telah mengalokasikan 81 miliar yuan untuk tukar tambah barang konsumsi guna mendukung konsumsi pada tahun 2025.
Langkah-langkah baru tersebut merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk memacu pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun 2025.
Lantaran, krisis properti yang parah telah mengikis kekayaan konsumen dan merugikan pengeluaran rumah tangga.
Baca Juga: Pesawat Listrik Buatan China Siap Ekspor ke Negara Asia Tenggara
Sektor konsumen Tiongkok yang sedang berjuang telah menjadi titik masalah khusus bagi perekonomian dengan para analis dan penasihat kebijakan menyerukan langkah-langkah mendesak untuk membuat rumah tangga kembali berbelanja.