Kebakaran Hutan Buat Amerika Alami Kerugian Rp 925 Triliun

Kamis, 09 Januari 2025 | 08:26 WIB
Kebakaran Hutan Buat Amerika Alami Kerugian Rp 925 Triliun
Amerika Serikat alamai kerugian akibat kebakarna (Freepik.com/vwaalakte)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika bakal mengalami kerugian besar akibat kebakaran hutan yang terjadi di California pada  hari Rabu.

Peramal swasta AS AccuWeather mengatakan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan California, yang sudah menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah.

Terlebih, kebakaran  hutan yang berkobar di Los Angeles menewaskan sedikitnya dua orang, menghancurkan ratusan bangunan, dan menguras sumber daya pemadam kebakaran serta persediaan air

Dilansir Reuters, AccuWeather  memperkirakan kerugian antara 52 miliar dollar AS hingga 57 miliar dollar AS atau sekitar Rp925 triliun.

Baca Juga: Masuk BRICS, Trump Bakal Ajak Perang Dagang Indonesia?

"Jika sejumlah besar bangunan tambahan terbakar dalam beberapa hari mendatang, ini mungkin menjadi kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California modern berdasarkan jumlah bangunan yang terbakar dan kerugian ekonomi," kata Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter.

Sementara itu, konsultasi properti CoreLogic memperkirakan bahwa ada lebih dari 456.000 rumah, dengan nilai rekonstruksi hampir 300 miliar dollar AS yang berisiko sedang atau lebih besar di wilayah metropolitan Los Angeles dan Riverside.

Sedangkan, kebakaran yang bergerak cepat di Los Angeles, California, Amerika Serikat telah memaksa 30.000 warga mengungsi dan para pejabat memperingatkan bahwa angin yang memburuk dapat semakin memperparah kobaran api.

Dipicu oleh angin yang mencapai kecepatan 64 kilometer per jam, api menyebar dengan cepat, menghanguskan 200 hektar dalam hitungan jam dan membesar hingga hampir 3.000 hektar pada malam hari.

Kebakaran tersebut telah melahap 2.921 hektar dan menimbulkan ancaman bagi lebih dari 10.000 rumah. Pihak berwenang memerintahkan evakuasi sekitar 30.000 penduduk dari daerah yang terdampak.

Baca Juga: Berselisih dengan Trump, Wakil Ketua Bank Sentral AS Minta Resign

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI