Suara.com - Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Koordinatoor Bidang Pangan Zulkifli Hasan melakukan peninjauan harga bahan pokok di sejumlah daerah. Kali ini, dua menteri kabinet Merah Putih itu mengunjungi Pasar Wisata Pabean Sedati di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam tinjauan itu, Dua menteri itu menemukan harga bahan pokok yang naik tajam, seperti cabai rawit.
"Harga bapok di sini (Pasar Wisata Pabean Sedati) termasuk di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan. Kecuali, cabai rawit, ada yang Rp80.000–90.000/kg. Tapi, ayam di bawah HET, begitu juga daging dan telur.," ujar Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2025).
Berdasarkan pantauan hari ini, harga komoditas bapok yang dijual di bawah atau sama dengan harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan, antara lain:
Baca Juga: Jangan Kaget! Pemerintah Tak Salurkan Bansos Beras di Bulan Maret
- Beras medium: Rp12.500/kg
- Beras SPHP Bulog: Rp12.500/kg
- MinyaKita: Rp15.500/liter
- Daging sapi: Rp115.000/kg
- Daging ayam ras: Rp38.000/kg
- Telur ayam ras: Rp27.000/kg
- Bawang merah: Rp35.000/kg
- Cabai merah keriting: Rp55.000/kg
- Bawang putih honan: Rp37.000/kg
- Beras premium: Rp14.500/kg
- Gula pasir: Rp18.500/kg
- Bawang putih kating: Rp40.000/kg
- Minyak goreng curah: Rp19.500/liter
- Minyak goreng kemasan premium: Rp20.000/liter
- Tepung terigu: Rp12.000/kg
Pemerintah berharap harga cabai rawit merah akan kembali turun dalam dua minggu setelah musim panen.
Mendag menyampaikan bahwa harga di Jawa Timur relatif stabil. Dirinya mengakui, terdapat kenaikan untuk harga cabai merah keriting yang berada di harga Rp48.100/kg.
Namun, harga itu masih lebih rendah dibanding harga nasional, yaitu Rp51.000/kg, dan harga acuan Rp55.000/kg.
"Melewati momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga bapok secara nasional, termasuk di Jawa Timur, masih relatif stabil. Pemerintah terus berkomitmen memastikan harga bapok stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Apalagi, tidak lama lagi kita akan memasuki bulan puasa," pungkas Mendag.
Baca Juga: Anak Sekolah Tak Setiap Hari Dapat Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis