Suara.com - Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS. Sebelumnya Brasil mengumumkan Indonesia sebagai anggota kelompok ekonomi itu pada Senin.
Adapun, BRICS merupakan kumpulan negara-negara di mana, namanya singkatan dari negara yang tergabung yaitu Brasil, India, Cina dan Afrika Selatan.
Tentunya dengan keputasan Indonesia masuk BRICS ini tidak akan menggunakan dollar dalam transaksi apapun. Hal ini akan menjadi tantangan yang bakal dihadapkan oleh Indonesia.
Salah satunya mengenai kebijakan Trump yang bisa menyulitkan perkembangan ekonomi Indonesia. Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan mengajak perang dagang bagi negara yang masuk sebagai anggota BRICS.
Baca Juga: Efek Bergabung BRICS, Rupiah Semringah Lawan Dolar AS
Dilansir Al Jazeerah, Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100 persen kepada negara-negara BRICS jika mereka mengganti dolar dalam perdagangan internasional.
Tarif yang disebutkan Trump merupakan pajak domestik yang dikenakan pada barang-barang saat memasuki AS atau sebanding dengan nilai impor.
Tarif membuat nilai barang impor menjadi lebih tinggi jika masuk AS. Menurut Trump, penerapan tarif akan menumbuhkan ekonomi AS, melindungi pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan pajak.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menyatakan minatnya untuk bergabung sebagai anggotan BRICS. Hal ini bertujuan untuk memperkuat negara-negara berkembang dan memajukan kepentingan apa yang disebut sebagai Negara-negara Selatan.
Pemerintah Brasil, yang memegang keketuaan BRICS pada tahun 2025, mengatakan negara-negara anggota menyetujui masuknya Indonesia secara konsensus sebagai bagian dari dorongan perluasan yang awalnya disetujui pada pertemuan puncak blok tersebut tahun 2023 di Johannesburg.
Baca Juga: Berselisih dengan Trump, Wakil Ketua Bank Sentral AS Minta Resign