Suara.com - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) berhasil memenuhi persyaratan pemerintah Republik Indonesia untuk menyediakan fasilitas pendukung logistik yang tersertifikasi halal untuk penyimpanan dan distribusi barang konsumsi dan bahan baku halal.
Halal Logistic dan Cold storage (HLC) yang berlokasi di Tanjung Priok saat ini telah memperoleh sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan juga Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Melalui anak usahanya yang bergerak dalam bidang usaha logistik, PT Multi Terminal Indonesia (MTI), SPSL menyediakan fasilitas penyimpanan (cold storage) dan jasa transportasi yang tersertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dengan nomor 00410261031024, serta dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan nomor ID00410020530381024.
Direktur Komersial dan Teknik PT Pelindo Solusi Logistik, Ruri I. Rachmaputri mengatakan, adanya sertifikasi halal pada fasilitas gudang pendingin dan jasa distribusi ini menunjukkan komitmen PT Pelindo Solusi Logistik untuk menyediakan layanan logistik yang cepat, aman, efektif dan efisien sekaligus menjaga kehalalan produk selama masa penyimpanan dan pendistribusian.
Baca Juga: Israel Tembaki Konvoi Bantuan Pangan PBB, Aksi Mengerikan di Gaza Terungkap
“Sebagai pelaku industri rantai pasok logistik (supply chain), sertifikat halal yang kami peroleh dalam layanan gudang pendingin dan transportasi menjadi nilai tambah bagi kami dalam menyediakan layanan end-to-end bagi semua pelanggan, terutama untuk produk konsumsi atau bahan baku yang perlu dijaga kehalalannya,” ujar Ruri, Selasa (7/1/2025).
Ruri menjelaskan bahwa layanan HLC ini mencakup area Cold storage seluas 3.600 m2, lapangan penumpukan non TPS seluas 11.708 m2. Fasilitas Cold storage ini memiliki 23 chamber, terdiri dari 14 unit freezer, 8 unit chiller, dan 1 unit cooler, yang menggunakan teknologi pendingin ramah lingkungan serta dilengkapi dengan sistem pengaturan dan pemantauan suhu secara otomatis berbasis digital. Adapun untuk proses distribusi, HLC memiliki 60 unit armada yang terdiri dari 4 unit reefer truck, 28 unit mobil wing box dan 28 unit truk, dimana seluruhnya telah mendapat sertifikasi halal.
“Cold storage kami dilengkapi dengan teknologi pendingin ramah lingkungan, serta menggunakan peralatan dan perlengkapan berstandar food-grade. Melalui sistem logistik halal yang terintegrasi ini, kami mendukung dan menjamin kenyamanan dan keamanan bagi konsumen muslim khususnya, untuk mengurangi risiko kontaminasi dan sekaligus meningkatkan daya saing produk halal di pasar global," tambah Ruri.
Hingga November 2024, kinerja produksi operasional cold storage MTI tercapai sebesar 11.794 Ton atau terealisir 144% di atas realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini merupakan hasil dari berbagai transformasi, inovasi, dan standardisasi operasi yang dilakukan oleh perusahaan secara konsisten, serta menunjukkan tingginya minat konsumen pada penggunaan fasilitas gudang dan layanan distribusi yang halal.
Baca Juga: Pemerintah Didesak Serius Awasi Angkutan Logistik, Perlu Revisi UU LLAJ?