Pesawat Listrik Buatan China Siap Ekspor ke Negara Asia Tenggara

Selasa, 07 Januari 2025 | 08:59 WIB
Pesawat Listrik Buatan China Siap Ekspor ke Negara Asia Tenggara
pesawat listrik yang memiliki empat tempat duduk (foto: SMCP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China tengah bersiap untuk mulai mengekspor pesawat listrik tahun ini. Hal ini dikarenakan uji coba pesawat listrik ini sukses dilaksanakan di lepas pantai bagian China.

RX4E, pesawat listrik yang memiliki empat tempat duduk dibuat oleh Rhyxeon General Aircraft Company. Mereka merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Liaoning General Aviation Academy, ditargetkan untuk Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.

"Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, serta Malaysia termasuk di antara pasar ekspor potensial," ujar Henry Hooi Hing-lee, ketua pendiri Volar Air Mobility yang berbasis di Hong Kong, dilansir dari Southchinamorningpost, Selasa (7/1/2025).

Seri RX juga akan diperkenalkan ke Uni Emirat Arab, dan Volar berharap dapat memperoleh keuntungan dari jaringan yang sudah ada di Afrika. Perusahaan tersebut mengatakan telah memiliki perjanjian dengan para pengembang untuk mengomersialkan pesawat tersebut di 15 negara, termasuk untuk operasi manufaktur.

Baca Juga: China Naikan Gaji PNS untuk Guru hingga Pejabat

“Pesawat listrik ini berupaya memenuhi kebutuhan penduduk setempat, khususnya di negara-negara yang infrastruktur jalannya mungkin kurang,” kata Hooi.

Adapun pesawat listrik ini bisa digunakan untuk logistik, keadaan darurat medis, pelatihan pilot, berpindah pulau, ekowisata, perjalanan regional, fotografi udara, dan survei. Pesawat tersebut memperoleh sertifikat tipe, yang menandakan kelaikan udara, dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) seminggu yang lalu.

Pesawat ini juga merupakan pesawat listrik pertama di dunia yang disertifikasi berdasarkan peraturan kelaikan udara bagian 23 untuk pesawat kategori normal, yang akan memungkinkan operasi komersialnya, menurut para pengembang.

RX4E melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2019. Sejak saat itu, proyek tersebut telah mengumpulkan lebih dari 1.200 jam terbang dan 1.800 lepas landas dan mendarat di tiga pesawat. Sertifikasi ini sejalan dengan strategi Tiongkok untuk mengembangkan ekonominya yang terdiri dari pesawat berawak dan tanpa awak beroperasi pada ketinggian hingga 1.000 meter (3.280 kaki).

Ini mencakup pesawat untuk pengiriman dan penumpang serta pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal elektrik dan pesawat lepas landas dan pendaratan pendek elektrik.

Baca Juga: Imbas Kecelakaan Jeju Air, Garuda Indonesia Buka Potensi Pakai Pesawat China COMAC

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI