Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tingkat inflasi tahunan sebesar 1,57 persen (yoy) pada Desember 2024 masih berada dalam batas yang aman.
Menurutnya, angka ini menunjukkan bahwa kinerja perekonomian Indonesia tetap solid di tengah berbagai tantangan global.
"Tingkat inflasi Indonesia bulan Desember 2024 tetap terkendali dalam rentang target sasaran nasional 2,5 plus minus 1 persen. Inflasi Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2023 (2,61 persen)," kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/12/2024).
Airlangga menjelaskan, capaian inflasi Desember 2024 tidak terlepas dari berbagai faktor baik dari eksternal maupun domestik, serta kebijakan pengendalian inflasi yang dikoordinasikan oleh Tim Pengendalian Inflasi Nasional.
Baca Juga: BI: Inflasi 2024 Lebih Rendah Dibanding 2023
Dari eksternal fluktuasi harga komoditas global, seperti emas, kopi, minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak mentah, mendorong kenaikan harga komoditas dalam negeri. Sementara dari dalam negeri, penyesuaian tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT), tingginya curah hujan serta momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjadi penggerak utama pergerakan inflasi.
Inflasi komponen harga bergejolak (volatile food/VF) pada Desember 2024 tercatat sebesar 2,04 persen (mtm) dan 0,12 persen (yoy).
"Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia melalui TPIP dan TPID dalam pengendalian harga pangan tetap di bawah 5 persen sebagaimana hasil kesepakatan HLM TPIP 2024," jelas Menko.