Jenis Pesawat Jeju Air yang Kecelakaan Ternyata Miliki Predikat Keselamatan Tinggi

Selasa, 31 Desember 2024 | 16:42 WIB
Jenis Pesawat Jeju Air yang Kecelakaan Ternyata Miliki Predikat Keselamatan Tinggi
pesawat Boeing 737-800 seri Jeju Air setelah pesawat itu jatuh dan terbakar Jeju Air di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). [JUNG YEON-JE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para penyelidik kecelakaan berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan pesawat Jeju Air mendarat darurat tanpa roda pendaratan di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan bagian barat daya.

Pasalnya kecelakaan itumenewaskan semua kecuali dua dari 181 penumpang. Hal ini membuat pPresiden Interim Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan pemeriksaan darurat terhadap Boeing 737-800 negara itu.

Tipe ini adalah salah satu pesawat yang paling umum digunakan di dunia. Serta memiliki catatan keselamatan yang kuat.

Berbeda dengan pesawat Boeing 737 Max yang terlibat dalam dua kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019 hingga menewaskan semua 346 orang di dalam pesawat tersebut.

Baca Juga: Imbas Kecelakaan Jeju Air, Otoritas Transportasi Korsel Langsung Periksa Seluruh Pesawat Boeing 737-800

Dilansir  CNBC International, Selasa (31/12/2024), Jeju Air menerima pengiriman pesawat pada tahun 2017. Sebelumnya, pesawat tersebut dioperasikan oleh maskapai penerbangan murah Eropa Ryanair. Untuk usia rata-rata armada 737-800 adalah 13 tahun. Menurut Flightradar24, pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu biasanya berusia sekitar 15 tahun.

Sementara itu, investigasi menyeluruh bisa memakan waktu lebih dari setahun, dan insiden yang tidak biasa ini telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, seperti mengapa roda pendaratan tidak dikerahkan.

Bahkan dengan kerusakan hidrolik, pilot Boeing 737-800 dapat menurunkan roda pendaratan secara manual. Satu teori melibatkan kemungkinan serangan burung yang menonaktifkan setidaknya satu atau kedua mesin.

"Jika itu terjadi pada ketinggian tempat mereka berada, mereka mungkin tidak punya waktu untuk melakukan daftar periksa darurat," kata Jeff Guzzetti, seorang pensiunan penyelidik keselamatan udara dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan Administrasi Penerbangan Federal.

Dia juga mengatakan jika pesawat itu tidak menabrak tumpukan tanah dan dinding keras di ujung landasan, kecelakaan itu bisa lebih bisa diselamatkan.

Baca Juga: Daftar Kecelakaan Boeing 737-800 dan 737 Max 8: Dari Brasil Hingga Kini Korea Selatan

Selain itu, saham Boeing anjlok lebih dari 4 persen pada Senin pagi setelah pejabat setempat meminta inspeksi pada pesawat 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai Korea Selatan, tetapi memangkas kerugian sebelumnya dan mengakhiri hari dengan penurunan 2,3 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI