Nilai Tukar Rupiah Perkasa Setelah Data Perdagangan AS Defisit

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 30 Desember 2024 | 17:05 WIB
Nilai Tukar Rupiah Perkasa Setelah Data Perdagangan AS Defisit
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah perkasa terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Senin. Penguatan rupiah ini terdorong dari data ekonomi Amerika Serikat (AS), terutama defisit perdagangan.

Seperti dilansir Antara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia turut menguat ke level Rp16.162 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.251 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) menguatkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS.

"Dolar AS terpantau terkoreksi setelah data menunjukkan defisit perdagangan yang lebih besar dari perkiraan pada hari Jumat, yakni -102,86 miliar dolar AS dari perkiraan -100,7 miliar dolar AS," ujarnya seperti dikutip, Senin (30/12/2024).

Baca Juga: Rupiah Pagi Menguat Tipis Terhadap Dolar AS, Tapi Masih di Atas Rp16.000

Penguatan rupiah juga dipengaruhi minimnya aktivitas perdagangan dan rilis data-data penting dari sektor ekonomi.

Di sisi lain, dia menyoroti sentimen yang masih belum membaik terhadap rupiah akibat masyarakat khawatir pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen pada tahun 2025 akan menekan daya beli rakyat semakin rendah.

Lukman menilai kurs rupiah sulit kembali ke kisaran Rp15 ribu karena dolar AS diperkirakan masih akan terus melanjutkan penguatan terhadap semua mata uang dunia.

"Ekonomi AS yang masih solid, inflasi AS yang masih bertahan, serta kebijakan proteksionisme Trump akan membuat tingkat suku bunga AS tetap tinggi," ungkap dia.

Selain itu, ekonomi China yang masih lemah juga menjadi faktor nilai tukar rupiah berat kembali ke kisaran Rp15 ribu per dolar AS.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Perkasa Pagi Ini Terhadap Dolar AS, Tapi Masih Rp16.000

"Ekonomi China yang masih lemah juga tidak membantu rupiah, karena China sendiri juga akan melemahkan Yuan tahun depan untuk antisipasi kebijakan ekonomi AS," kata Lukman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI