Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara soal kelanjutan nasib proyek kereta cepat.
Rencananya, kereta cepat akan dipanjangkan relasinya dari Jakarta-Bandung menjadi Jakarta-Surabaya.
Namun, AHY mengaku, pemerintah tengah menghitung semua kebutuhan untuk menjalankan mega proyek tersebut. Sehingga, tak ada kekeliruan dan kerugian yang timbul dalam proyek kereta cepat.
"Masih kita pelajari. Tapi dalam hal ini, proyek yang besar, benar-benar menghitung dengan cermat," ujar AHY, di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, yang dikutip Kamis (26/12/2024).
Baca Juga: Akses Jalan Dibangun, Stasiun Kereta Cepat Karawang Mulai Beroperasi
Dalam perhitungan ini, AHY menyebut, tak hanya satu pemangku kepentingan saja yang terlibat. Menurut dia, perlu koordinasi dan perencanaan yang benar-benar matang agar proyek ini berjalan.
"Kami akan melibatkan banyak pihak stakeholders untuk bisa membuat perencanaan yang matang," beber dia.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, jalannya proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya masih panjang, sebab masih tahap pra studi.
"Semuanya masih dibahas oleh semua stakeholder," imbuh dia.
Sebagai informasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki empat Stasiun yang diantaraanya, Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung menempuh waktu 45 menit saja.
Baca Juga: Erick Thohir Tak Percaya Ada Kongkalikong di Proyek Kereta Cepat