Ibu Kota Nusantara (IKN): Gotong Royong Bangun Kota Cerdas Hijau Masa Depan Indonesia
Ibu Kota Nusantara (IKN) dibangun untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, dengan menghadirkan kota cerdas hijau (smart forest city) yang berkelanjutan.
Dengan fokus untuk membangun smart forest city, IKN dirancang dengan optimalisasi potensi lahan, efisiensi energi, dan konservasi wilayah hijau, serta menargetkan 100% net zero emission pada tahun 2045.
Pendekatan yang diterapkan di Saraburi dapat menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi Indonesia yang juga dalam proses pengembangan IKN sebagai kota hijau berkelanjutan, mengedepankan konsep smart forest city dan mencapai net zero emissions.
“IKN mengalokasikan 25% wilayah untuk perkotaan, 10% untuk taman dan perkebunan, serta 65% untuk hutan tropis dan area hijau tambahan. Dalam prosesnya, pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan infrastruktur rendah karbon di IKN,” kata Lazuardi Nasution, Direktur Investasi dan Kemudahan Berusaha Kedeputian Bidang Pendanaan dan Investasi IKN.
Pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti PT Blue Bird Tbk untuk pengembangan transportasi hijau, seperti Bus Rapid Transit dan Taksi Listrik, untuk mendukung smart mobility di IKN, yang memaksimalkan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan listrik.
Pemerintah juga telah bekerjasama dengan PT PLN Nusantara Power untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan solar panel sebesar 50 MW. Kolaborasi ini mencerminkan pentingnya kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam mewujudkan kota hijau yang berkelanjutan.
KADIN Net Zero Hub: Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Rendah Karbon
Untuk mendorong transisi hijau yang merata di seluruh pilar ekonomi, KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) memfasilitasi sektor swasta dan UMKM melalui Net Zero Hub. Net Zero Hub adalah program yang mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.
Baca Juga: SCG Dorong Ekonomi Hijau Indonesia Melalui ESG Symposium 2024 untuk Capai Indonesia Emas 2045
Sejauh ini, lebih dari 80 perusahaan telah bergabung, dengan 40 perusahaan mengikuti pelatihan pengelolaan gas rumah kaca (GHG Bootcamp), dan 6 perusahaan berkomitmen pada Science-Based Targets initiatives (SBTi).