Suara.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) raih tiga penghargaan dalam ajang Digital Innovation & Achievement Award (IDIA) 2024, atas komitmen pengembangan inovasi melalui adopsi teknologi berbasis digital.
Hal ini dilihat dari budaya kerja melalui implementasi teknologi baru yang terus dikembangkan, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas Perusahaan secara signifikan.
Penghargaan dari Business Asia Indonesia itu diantaranya Best Digital New Technology and IT Implementation 2024, Best Overall Indonesia Digital Innovation and Achievement 2024, serta Best CEO of the Year 2024 bagi Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo.
Diungkapkan Soesilo, penghargaan ini menjadi bukti komitmen Pupuk Kaltim terhadap pengembangan teknologi digital, serta inovasi berkelanjutan dalam mendukung operasional perusahaan. Utamanya menghadirkan berbagai inisiatif digital yang berkelanjutan, serta menumbuhkan budaya inovasi di seluruh lini organisasi.
Baca Juga: PKT Wujudkan Pelabuhan Sehat 2024, Tingkatkan Kesehatan dan Keamanan Industri
“Pengembangan teknologi dan inovasi menjadi bagian dari strategi keberlanjutan di Pupuk Kaltim, sekaligus upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses melalui transformasi industri 4.0 secara berkesinambungan,” ujar Soesilo, ditulis Minggu (22/12/2024).
Menurut dia, Pupuk Kaltim terus memprioritaskan transformasi digital dalam proses bisnis dan operasional perusahaan. Bahkan beberapa tahun terakhir, Pupuk Kaltim melakukan berbagai penyempurnaan implementasi teknologi berbasis digital dengan lebih efisien.
Berbagai inovasi yang diterapkan pun mengacu pada penggunaan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) hingga big data analytics untuk memantau proses produksi maupun distribusi.
Melalui dukungan teknologi, Pupuk Kaltim pun mampu meningkatkan efisiensi operasional, meminimalisasi risiko hingga memastikan kualitas produk yang lebih optimal.
Selain itu Pupuk Kaltim juga mengembangkan platform digital untuk manajemen rantai pasok, sehingga distribusi pupuk ke seluruh wilayah tanggung jawab perusahaan mampu terealisasi dengan lebih cepat, tepat dan transparan.
Upaya tersebut pun jelas membawa dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas dan efisiensi kinerja perusahaan dari tahun ke tahun.
"Ditengah tantangan industri saat ini, Perusahaan diharuskan untuk beradaptasi dan berinovasi. Maka dari itu Pupuk Kaltim terus mengotimalkan adopsi teknologi terkini, sebagai bagian dari strategi jangka untuk mencapai pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan," terang Soesilo.
Lebih lanjut, salah satu faktor keberhasilan Pupuk Kaltim adalah budaya inovasi yang tertanam kuat di seluruh insan perusahaan, melalui pengembangan berbagai ide kreatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Pupuk Kaltim juga memberi ruang bagi karyawan berkolaborasi dan menciptakan solusi inovatif, sesuai visi Pupuk Kaltim menjadi perusahaan yang adaptif terhadap perubahan.
Pupuk Kaltim juga secara rutin mengadakan kompetisi inovasi internal sebagai wadah bagi karyawan untuk menuangkan ide kreatif, serta membawa dampak positif bagi perusahaan. Setiap tahun, lebih dari 1.000 inovasi yang lahir, baik melalui gagasan baru maupun perbaikan dan peningkatan dari sebelumnya.
"Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi dan inovasi, sebagai bagian dari strategi perusahaan. Berbagai inisiatif baru akan terus digagas untuk mendukung transformasi digital yang berkelanjutan," tambah Soesilo.
Pimpinan Business Asia Indonesia Juanda Jafar, mengatakan IDIA 2024 merupakan bentuk apresiasi keberhasilan inovasi dan adopsi teknologi digital terbaru, yang telah dicapai berbagai perusahaan di Indonesia.
Tahun ini ada 17 perusahaan yang menerima penghargaan dari berbagai sektor industri, yang dilihat dari penguatan inovasi dan implementasi teknologi terbaru berbasis digital.
"IDIA 2024 upaya mendorong perusahaan melakukan penyempurnaan implementasi dan adopsi teknologi digital dalam berinovasi, sehingga makin meningkatkan efisiensi, produktivitas, keamanan dan kenyamanan dalam aktivitas bisnis perusahaan," tutur Juanda Jafar.