Impor dari Luar Angkasa, Harga Sake Ini Dijual Rp 10 Miliar

Minggu, 22 Desember 2024 | 14:25 WIB
Impor dari Luar Angkasa, Harga Sake Ini Dijual Rp 10 Miliar
Sake dijual mahal hampir miliaran (Soranews24).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sake adalah salah satu minuman favorit di Jepang. Rasanya yang lezat dan membantu menenangkan pikiran ini menggunakan bahan-bahan utama berupa air, beras, dan jamur.

Namun, perusahaan sake ternama di Jepang yakni Asahi Shuzo berencana mengimpor bahan-bahan sake yang ada di luar angkasa. Selain itu juga dia akan membuat sake di ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk memfermentasi brew.

Hal ini dilakukan agar memiliki cita rasa berbeda dari sake lainnya. Jika berhasil membuatnya, hanya satu botol 100ml yang akan dijual di Bumi dengan harga 100 juta yen, atau sekitar 653.000 ribu dollar AS atau sekitar Rp10 miliar.
Satu porsi standar adalah 80ml, menjadikannya minuman yang sangat mahal.

“Mereka harus mengadakan lelang untuk sake ini. Saya pikir mereka bisa mendapatkan hingga lima miliar yen," dilansir Soranews24, Minggu (24/12/2024).

Baca Juga: Diberi Penghargaan oleh Kaisar Jepang, Budi Karya Sumadi: Ini untuk Indonesia

Dalam pembuatannya ini akan berbeda dikarenakan gravitasi luar angkasa dan bumi tidak Sama. Tentunya dapat memengaruhi bagaimana panas berpindah dalam cairan serta menyebabkan proses fermentasi di luar angkasa berbeda.

Sementara itu, perusahaan telah membayar Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang untuk akses ke modul eksperimen Kibo, bagian dari ISS yang dikembangkan oleh Jepang, di mana uji coba dapat dilakukan dalam "lingkungan mikrogravitasi khusus."

Badan antariksa nasional mengatakan mereka tidak akan mengomentari proyek yang dibiayai secara pribadi ini. Nantinya, merek Dassai ini akan mengirimkan beras sake dan air yang digunakan untuk memproduksi minuman beralkohol ke luar angkasa dengan roket pada paruh kedua 2025.

Bahan-bahan ini nantinya difermentasi dalam kapsul di International Space Station (ISS) Kibo sebelum dibawa kembali ke bumi.

Baca Juga: Impor Ilegal Jadi Pembunuh Utama, 60 Perusahaan Tekstil Gulung Tikar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI