Suara.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama menggandeng Kedutaan besar India dalam hal kemitraan ekonomi. Kerja sama ini juga dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke India pada 25-26 Januari 2025.
"Jadi pertama-tama saya berterima kasih kepada Pak Duta Besar India untuk hadir di (kantor) Kadin Indonesia, dan ini kita berbicara untuk menyiapkan kunjungan (kenegaraan) Presiden(Prabowo ke India) yang kami ketahui tanggal 25-26 Januari tahun depan," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie seperti dikutip, Minggu (22/12/2024).
Dalam pertemuan itu, Anin, demikian sapaan akrabnya, didampingi Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia Bernardino Vega, dan Kepala Staf Chairman Office Kadin Indonesia, Harya Hidayat.
Anin menjelaskan, India dan Indonesia mempunyai relasi yang cukup panjang bukan hanya secara histori dan kultural, tapi juga ekonomi, bahkan politik.
Baca Juga: Bos Kadin Respon Pemerintah Naikkan PPN 12 Persen
"Selama ini kita lihat dua-duanya (Indonesia dan India) merupakan non-aligned countries. Zaman dulu kita ingat mengenai KTT non-blok dunia (kedua negara) bagian dari pendukung upaya ini. Tapi sekarang kita bicara mengenai ekonomi," jelas Anin.
Anin menuturkan, dalam diskusi itu, baik Indonesia maupun India telah melihat banyak hal, di antaranya di sisi resiliensi atau swasembada pangan, swasembada energi, maupun ketahanan kesehatan.
"Bapak Presiden (Prabowo) diundang menjadi tamu spesial, guest of honor, pada Republic Day (Hari Kemerdekaan) India pada tanggal 26 Januari (2025). Jadi kita melihat dari sisi Kadin, bukan saja government to government, tapi juga business to business kita kedepankan," ujar Anin.
Dalam kesempatan itu, Anin juga mengungkapkan bahwa dirinya mendapat kehormatan didapuk menjadi Ketua IndCham (India Indonesia Chamber of Commerce).
"Saya tentu akan mengiyakan karena bagus buat Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga: Pengusaha Ikut Pamerkan Program Ekonomi Prabowo ke Negara-negara Uni Eropa Hingga AS
Anin berharap, IndCham nantinya akan mampu menjadi wadah untuk memperluas konektivitas bisnis antar-kedua negara. Sebagai langkah konkret, Anin memastikan Kadin Indonesia bersama Confederation of Indian Industry (CII) sebagai mitra atau counterpart akan mengadakan forum bisnis saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke India pada akhir Januari 2025 mendatang.
"Forum ini akan menjadi ajang untuk memformalkan kolaborasi di bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan. Kami di Kadin meyakini, IndCham akan membawa manfaat bagi masyarakat luas, termasuk usaha kecil dan bukan hanya perusahaan besar saja," ujarnya.
Anin menambahkan, kolaborasi Indonesia dan India diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa kedua negara.
"Karena India dan Indonesia adalah negara besar. India (berpenduduk) sekitar 1,3 miliar orang, Indonesia hampir 300 juta. Jadi kita lihat bahwa kolaborasi ini benar-benar bisa mensejahterakan (semua)," beber dia.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty mengatakan, kedua pihak telah membahas bagaimana hubungan bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia, ke depannya bisa dijalin secara lebih mendalam. Sebab menurutnya, sebagai negara yang sedang sama-sama berkembang, Indonesia dan India bisa berkembang bersama menuju tahun 2045 dan 2047 sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah masing-masing.
Sandeep juga menambahkan tentang bagaimana perjanjian bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia, dan ditambahkan dengan prioritas Presiden Prabowo yang telah menjelaskan visinya untuk Indonesia, yang juga sejalan dengan visi pemerintah India.
Menurut Sandeep, akan ada prioritas kolaborasi antara India dan Indonesia di antaranya berupa kerja sama di bidang keamanan, digitalisasi, kesehatan, pendidikan, bisnis dan ekonomi.