Suara.com - Plume mengumumkan penutupan pendanaan Seri A sebesar 20 juta dolar AS pada 18 Desember 2024 di New York. Pendanaan tersebut berasal dari Brevan Howard Digital, Haun Ventures, Galaxy Ventures, Lightspeed Faction, Superscrypt, Hashkey, Laser Digital (Nomura Group), A Capital, 280 Capital, SV Angel, Reciprocal Ventures, dan lainnya.
Pendanaan ini menunjukkan kepercayaan kuat dari investor kripto dan tradisional terhadap visi Plume untuk membangun ekosistem RWAfi berbasis blockchain.
Sejak putaran pendanaan awal, Plume mengalami pertumbuhan sangat pesat dengan lebih dari 180 protokol di ekosistemnya, mengelola lebih dari 4 miliar dolar AS aset. Uji coba jaringan selama 8 minggu mencatat lebih dari 18 juta dompet, 3,75 juta pengguna aktif, dan lebih dari 280 juta transaksi.
Pendanaan ini akan mempercepat komitmen Plume untuk menciptakan blockchain RWA L1 pertama bagi crypto-natives dan lembaga keuangan, serta mendukung aplikasi dan produk baru di pasar yang sedang berkembang.
Baca Juga: Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
"RWA selalu memiliki potensi besar untuk diintegrasikan ke dalam blockchain, namun infrastruktur yang memadai belum tersedia," kata Chris Yin, co-founder dan CEO Plume ditulis Jumat (20/12/2024).
Sebagai pemimpin di bidang RWAfi, Plume membangun infrastruktur yang memudahkan interaksi dengan dunia nyata melalui blockchain.
Plume menawarkan beberapa fitur diantaranya Plume Arc yaitu platform tokenisasi fleksibel untuk mengubah aset dunia nyata menjadi digital, Plume Nexus merupakan sumber data terpercaya untuk mendukung pengambilan keputusan, dan Blockchain EVM untuk berinteraksi dengan aset tersebut.
Dengan adanya beberapa fitur tersebut diatas, Plume memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan aset dunia nyata secara efisien dan aman melalui teknologi blockchain.
Baca Juga: Petinggi BCA dan GDP Venture Bahas Perkembangan Blockchain saat Jumpa di Altogether