Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Bale Karesmen untuk Anak Muda Mengenal Kesenian

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 18 Desember 2024 | 22:02 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Bale Karesmen untuk Anak Muda Mengenal Kesenian
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Bandung telah meresmikan Bale Karesmen.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Bandung telah meresmikan Bale Karesmen sebagai pusat kegiatan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kampung Cultural Sociopreneurship for Vulnerable (CSV) Udjo Ecoland di Kampung Cijaringao, Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Kegiatan peresmian ini dihadiri oleh Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB Deny Djukardi, Group Head Operation Regional JBB Moch. Toriq beserta dengan Tim Manajemen PT Pertamina Patra Niaga RJBB, dan Ketua Yayasan Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo. Dalam acara tersebut, peresmian Bale Karesmen ditandai dengan penanaman bibit bambu serta penandatanganan prasasti.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional JBB Deny Djukardi dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur bahwa dengan adanya kolaborasi antara Pertamina dengan Saung Angklung Udjo dalam program Kampung CSV Udjo Ecoland, Budaya Sunda kedepannya akan dapat terus dilestarikan, khususnya angklung yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

“Seiring perkembangan zaman, Angklung dan Budaya Sunda lainnya mulai ditinggalkan oleh generasi muda di kota Bandung. Beruntunglah disini terdapat Saung Angklung Udjo yang terus berusaha melestarikannya. Melalui peresmian Bale Karesmen diharapkan dapat memberikan ruang kepada generasi muda untuk mengenal dan mengembangkan kesenian seperti angklung dan kesenian sunda lainnya agar dapat tetap bertahan ditengah modernisasi ini,” tutur Deny ditulis Rabu (18/12/2024).

Baca Juga: PGEO dan PEMA Siap Lakukan Pengeboran Panas Bumi di WKP Seulawah Agam

Kampung CSV memiliki makna kewirausahaan sosial yang mengangkat budaya dan bermanfaat bagi kelompok-kelompok rentan. Inisiatif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang rentan. Program ini bekerja sama dengan salah satu mitra yaitu Saung Angklung Udjo dengan Program Kampung CSV Udjo Ecoland. 

Saung Angklung Udjo telah dikenal dalam melestarikan budaya Sunda khususnya angklung, Pertamina juga ingin memberdayakan kelompok-kelompok rentan di daerah Desa Cimenyan untuk kembali melestarikan angklung dan makanan khas Cimenyan seperti peyeum, cincau dan lain sebagainya.

CSV juga dapat dimaknai dengan "Creating Shared Value" yang melambangkan bahwa Pertamina hadir dengan memberikan bantuan yang diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat melalui penggunaan produk Pertamina pada program seperti penggunaan Bright Gas dalam proses pembuatan makanan khas Cimenyan yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar.

Ketua Yayasan Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa dengan adanya fasilitas yang telah diberikan diharapkan dapat membantu budaya agar dapat terus beregenerasi. 

“Saat ini sudah ada lebih dari 200 anak-anak yang dapat berlatih angklung dan kesenian Sunda yang lain disini, dengan adanya fasilitas yang diberikan Pertamina ini kami harapkan terus terjadi regenerasi sehingga budaya kita tetap lestari,” ucap Taufik.

Baca Juga: Dorong Inklusi Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi untuk ODGJ, Pertamina Resmikan Gedung Lentera Jiwa di Desa Pangauban

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan bahwa melestarikan budaya tidak hanya mempertahankan keunikan dan tradisi leluhur namun juga dapat memperkaya keberagaman dan mewariskan kekayaan budaya kepada generasi mendatang 

“Melestarikan kekayaan budaya telah menjadi tugas bagi kita semua, misi ini juga sejalan dengan insiatif dari perusahaan kami dalam menerapkan Sustainable Development Goals (SDG) dan Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya SDGs Nomor 11 yaitu Sustainable Cities & Communities dan ESG aspek Lingkungan dan Sosial, ” tutup Eko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI