Wamen UMKM: Kolaborasi Jadi Kunci Wujudkan Kota Batu Sebagai Sentra Wisata UMKM

Jum'at, 13 Desember 2024 | 18:29 WIB
Wamen UMKM: Kolaborasi Jadi Kunci Wujudkan Kota Batu Sebagai Sentra Wisata UMKM
Kota Batu mampu memajukan sektor ekonominya, baik sektor pariwisata maupun UMKM, terutama pada industri kreatif yang diisi oleh anak-anak muda, jelas Wamen UMKM Helvi Y Moraza (Dok. Kemenkop)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Y Moraza meyakini, kolaborasi yang baik antar stakeholder akan menjadi kunci keberhasilan Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), untuk mewujudkan sentra wisata UMKM.

“Dengan dukungan yang kompak antar stakeholder, Kota Batu mampu memajukan sektor ekonominya, baik sektor pariwisata maupun UMKM, terutama pada industri kreatif yang diisi oleh anak-anak muda,” ujar Wamen Helvi dalam rangkaian kunjungan Safari Wisata UMKM Kota Batu, Jatim, Jumat (13/12/2024).

Wamen Helvi menuturkan, Kota Batu memiliki potensi keindahan dari sisi pariwisata yang bisa dimaksimalkan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, sekaligus memajukan UMKM.

Untuk itu, Wamen UMKM berharap agar Pemerintah setempat, baik Pemerintah Kota Batu maupun Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, memiliki komitmen kuat untuk memfasilitasi kebutuhan pengusaha UMKM.

“Seperti adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dari pemerintah pusat, hingga pembangunan pasar oleh PUPR, ini menunjukkan adanya sinergi antar stakeholder dalam upaya memajukan UMKM,” kata Wamen Helvi.

Selain itu, Wamen Helvi juga menekankan pentingnya melibatkan anak muda dalam menumbuhkan geliat ekonomi kreatif di Kota Batu.

Di mana pada kesempatan tersebut, Wamen UMKM meresmikan Co-Working Space UMKM Pasar Induk Among Tani Kota Batu, yang diharapkan dapat menjadi tempat bagi pengusaha muda UMKM berinovasi mengembangkan produk lokal.

Co-working tersebut dirancang untuk menjadi pusat kegiatan kreatif bagi pengusaha UMKM, yang juga dilengkapi dengan fasilitas pelatihan bisnis, konsultasi pemasaran, hingga akses ke teknologi digital.

“Fasilitas ini bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga wadah untuk berkolaborasi dan berinovasi, UMKM kita harus mampu memanfaatkan teknologi dan berjejaring untuk bisa menembus pasar global,” tutur Wamen Helvi.

Baca Juga: Rakornas Investasi 2024: Bidik Rp13.528 Triliun Sampai Apresiasi Kepada Pelaku UMKM Penyandang Disabilitas

Selain kolaborasi erat, geliat ekonomi kreatif menurut Wamen UMKM juga perlu ditumbuhkan melalui pemberdayaan ekonomi lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI