Gegara Pembangunan Infrastruktur, Pembelian Rumah Naik 21 Persen di Kuartal III-2014

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 13 Desember 2024 | 16:49 WIB
Gegara Pembangunan Infrastruktur, Pembelian Rumah Naik 21 Persen di Kuartal III-2014
Ilustrasi Perumahan Swancity
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia terbukti menjadi motor penggerak utama pertumbuhan pasar properti di berbagai wilayah. Hal ini terungkap dalam Laporan Pasar Properti Residensial Indonesia Kuartal 3 2024 yang dirilis oleh Pinhome, platform properti.

Menurut laporan tersebut, permintaan beli rumah meningkat hingga 21 persen di wilayah dengan perkembangan infrastruktur signifikan seperti Pulau Jawa, Bali, Lampung, dan Kalimantan Timur.

Proyek strategis seperti Jalan Tol Solo-Yogya, LRT Bali, serta pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.

"Pembangunan infrastruktur yang masif telah membuka akses dan meningkatkan konektivitas antarwilayah, sehingga mendorong pertumbuhan pasar properti. Pinhome hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan peluang ini dan mewujudkan impian properti mereka," ujar CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata seperti dikutip, Jumat (13/12/2024).

Baca Juga: MDLN Optimis Pasar Properti di 2025 Tumbuh Positif

Selain meningkatkan permintaan beli, pembangunan infrastruktur juga mendorong pertumbuhan total kesediaan rumah baru. Di Kabupaten Sidoarjo, inventori rumah tumbuh lebih dari tiga kali lipat, didukung oleh pembangunan Flyover Djuanda.

Sementara itu, Kabupaten Tangerang mencatat pertumbuhan sebesar 34 persen, dipicu oleh proyek Tol Kataraja (Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja).

Pembangunan infrastruktur juga berdampak positif pada permintaan sewa properti. Di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, permintaan sewa apartemen meningkat hingga empat kali lipat, dipengaruhi oleh proyek LRT Jakarta Fase 1B dan LRT Jabodebek.

Laporan ini juga mencatat pertumbuhan positif pada pembiayaan properti, dengan KPR dan KPA tumbuh 9 persen pada kuartal ketiga 2024. Skema KPR Syariah mencatat lonjakan sebesar 13 persen, sementara KPR Take Over meningkat 26 persen.

Di Jabodetabek, sebanyak 85 persen transaksi pembelian properti berasal dari wilayah suburban. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan konektivitas antarwilayah turut mendorong permintaan properti di area penyangga perkotaan.

Baca Juga: Menteri Ara Ingatkan Pengembang: Bangun Rumah Subsidi Jangan Sampai Banjir

Sebagai platform properti, Pinhome berkomitmen membantu masyarakat Indonesia memiliki rumah pertama. Dengan mayoritas pengguna yang merupakan pembeli rumah pertama, Pinhome menyediakan layanan lengkap dari pencarian rumah, pembiayaan, hingga perawatan properti.

"Pinhome mempermudah proses pembelian rumah hingga dua kali lebih cepat, menjangkau lebih dari 6 juta pengguna di seluruh Indonesia," pungkas Dayu Dara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI